OPINI

Hak Pilih Migran

PPLN di TPS Malaysia Pemilu 2019

Pejuang hak  buruh migran , Anis Hidayah kemarin melalui media sosial membagi kisah pemantauannya selama beberapa hari di negeri jiran, Malaysia. Anis cukup detail menangkap gairah  mereka yang antusias menggunakan hak pilihnya. Mulai dari tidak mudah untuk mendapat izin majikan, jarak yang jauh untuk mendatangi tempat pemungutan suara, sampai rela mengantre berjam-jam di siang terik juga hujan. 

Tak lupa, Anis mengapresiasi petugas di lapangan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) yang bekerja keras memudahkan WNI di pedalaman menggunakan hak pilihnya.

Pesta demokrasi lima tahunan juga milik mereka,  2 juta lebih WNI pemilih  yang mengadu nasib di negeri orang. Sepatutnya apresiasi diberikan dengan tak menyebarluaskan hoaks di antaranya terkait pemenang pemilu di Malaysia. Meski lebih awal melaksanakan pencoblosan, penghitungan suara baru dilakukan pada Rabu besok. Metode jajak dengan exit poll tak boleh jadi rujukan klaim menang pemilu.

Terlepas dari dugaan sebagian kecil petugas yang dinilai menyulitkan pemilih di sejumlah negara, apa yang disaksikan Anis patut menjadi pelajaran. Di lapangan bukan urusan sepele dalam waktu yang singkat melayani ribuan orang. Mereka yang melayani dan menggunakan hak pilih, melakukannya karena kecintaannya pada bangsanya, Indonesia.

Karena itu, KPU  juga Bawaslu mesti membalas kecintaan mereka dengan mengusut dan  menuntaskan dugaan kecurangan yang muncul atau dilaporkan. Hanya dengan itulah jerih payah petugas dan pemilih terbayar lunas.  

  • Pemilu 2019
  • KPPSLN
  • pekerja migran
  • Anis Hidayah
  • KPU

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!