OPINI

Ojek Online

Ojek daring menggelar aksi di depan gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

Ribuan pengemudi ojek motor dari sejumlah perusahaan aplikasi transportasi daring menggelar aksi serentak di berbagai daerah. Mereka menuntut   tarif dinaikkan. Mereka menilai tarif saat ini yang hanya sekitar  Rp 1.200 per kilometer tak lagi memadai. Apalagi, banyaknya ojek daring makin membuat ketatnya persaingan mendapat pelanggan.

Aksi kemarin bukan kali pertama dilakukan. Aksi berulang kali dilakukan untuk menyuarakan aspirasi para pelintas aspal itu. Mereka menilai pemerintah tak peduli dengan para pencari nafkah dengan transportasi online roda dua. Apalagi regulasi yang dikeluarkan pemerintah dinilai  tak melibatkan kepentingan para pengemudi.

Pada akhir bulan lalu saat menerima pengemudi ojek yang berunjukrasa di depan istana, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan jajarannya untuk mempertemukan perusahaan penyedia aplikasi transportasi daring dengan mitranya. Tujuannya agar ada jalan tengah. Para pengojek, perusahaan, dan penumpang tak dirugikan.

Hampir sebulan berlalu, tampaknya tak ada jalan tengah yang berhasil disepakati oleh para pemangku kepentingan transportasi online. Mumpung hari ini diperingati sebagai hari angkutan, ada baiknya seluruh pihak duduk bersama, termasuk regulator.

Saat ini ada ratusan ribu orang yang mencari nafkah dari transportasi daring. Jutaan orang setiap hari menggantungkan diri pada layanan ini. Dari mulai mengantar orang atau barang, sampai memesan makanan. Karena itu, segeralah duduk bersama. Supaya kesejahteraan mereka tak terpuruk lantaran sulit mencapai sepakat. 

  • demo ojek online
  • aplikasi transportasi daring
  • kenaikan tarif
  • Presiden Joko Widodo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!