BERITA

Dampak Asap, Laga Semifinal Piala Presiden 2015 Dipindahkan ke Solo

"Cahyadi mengaku, pemindahan ini merupakan keputusan bersama, usai mempertimbangkan dan menunggu lokasi pertandingan yang akan digunakan pada semifinal. "

Yudha Satriawan

Dampak Asap, Laga Semifinal Piala Presiden 2015 Dipindahkan ke Solo
Ilustrasi bola

KBR, Solo - Pertandingan semifinal leg pertama Piala Presiden 2015 antara Sriwijaya FC Palembang melawan Arema Malang, terpaksa digelar di Stadion Manahan Solo, Minggu (11/10) besok. Juru Bicara penyelenggara Mahaka, Cahyadi mengatakan, lokasi pertandingan dipindah lantaran markas Sriwijaya FC di Palembang, Sumatera Selatan, terkena dampak asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

“Hasil rekomendasi BMKG menyatakan tidak memungkinkan, sayang Sriwijaya FC tidak bisa laga kandang di Palembang..uniknya laga home and away kan ketika bertanding di kandang sendiri, tetapi alam juga yang menentukan..sebelum drawing semifinal dilakukan. Kami melakukan manajer meeting secara tertutup, kami memberi waktu satu minggu, kesepakatan waktu itu, kalau Sriwijaya FC mendapat kesempatan laga home 1 kita pindahkan ke home 2, dengan harapan asap menipis dengan batas waktu satu minggu..kami sudah mengantisipasi sejauh itu," jelasnya saat jumpa pers di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/10).


Cahyadi mengaku, pemindahan ini merupakan keputusan bersama, usai mempertimbangkan dan menunggu lokasi pertandingan yang akan digunakan pada semifinal.


Sementara itu di laga semifinal yang lain, Mitra Kukar akan bertanding lawan Persib Bandung. Keempat tim ini akan memperebutkan tiket menuju final. Penyelenggara menyiapkan hadiah sebesar Rp6,5 miliar, untuk juara I hingga juara IV. 

  • Piala Presiden 2015
  • Sriwijaya FC Palembang
  • Arema Malang
  • Kabut Asap
  • Mahaka
  • Stadion Manahan Solo
  • Semifinal Piala Presiden 2015
  • Kemenpora
  • Kebakaran Hutan dan Lahan
  • Palembang

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!