BERITA

Lama Tak Bertanding, Ganda Putri Pencak Silat Kelas Artistik Bawa Pulang Emas

Lama Tak Bertanding, Ganda Putri Pencak Silat Kelas Artistik Bawa Pulang Emas

KBR, Jakarta - Ganda putri untuk cabang olahraga pencaksilat kelas artistik membawa pulang emas untuk Indonesia. Kemenangan diraih setelah mengalahkan lawan dari Laos, Vietnam, India, Singapura, Malaysia dan Thailand dengan skor 574. Pasangan Ayu Sidan Wilantari dan Ni Made Dwi Yanti tak menyangka bisa memenangkan pertandingan, karena sebelumnya keduanya sempat vakum.

"Kami kemarin 2015 menikah, 2016 hamil. Habis PON kami istirahat habis itu kami dipanggil lagi untuk mengikuti seleksi lagi dengan yang juara tiga SEA Games kemarin. Kami juga enggak menyangka bakal dipanggil lagi untuk platnas," cerita Ayu kepada wartawan usai pertandingan di padepokan pencaksilat TMII, Rabu (29/8/2018).

"Ya sudah kami datang ke sini platnas, terus kami lolos dan ini hasil kami. (Strategi jaga kekompakan setelah vakum?) optimis yang pertama terus disiplin, yakin kalau kita itu pasti bisa," tambahnya.

Namun keduanya mengungkapkan tidak canggung kendati sudah lama tidak bermain bersama dan baru kembali berlatih untuk persiapan Asian Games. Kata Ayu, bertahun-tahun menjadi pasangan silat membuat mereka mampu mengisi kekosongan gerak satu sama lain.

"Kami udah lama banget jadi pasangan di silat, dan enggak pernah ganti-ganti jadi enggak kagok," tutur Ayu.

Ditanya mengenai karir selanjutnya, mereka belum mengetahui apakah akan mengikuti pertandingan-pertandingan lain atau sebaliknya. Pilihan itu masih akan dirundingkan dengan pelatih dan keluarga.

"Satu-satu dulu, belum tahu ke depannya, yang jelas kemenangan ini untuk anak kami, keluarga kami dan semuanya. ke depannya belum tahu."

Baca juga:




Editor: Nurika Manan
  • Asian Games 2018
  • atlet Asian Games
  • Asian Games
  • pencak silat

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!