OLAHRAGA
Besok Hari H, Turnamen Bola Banyuwangi Terancam Batal
KBR, Banyuwangi- Turnamen sepak bola Sunrise of Java Cup 2015 yang akan
digelar di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Jawa Timur, 30 Juni-05 Juli
terancam gagal digelar. Pasalnya kepolisian setempat tidak mengeluarkan
izin penyelenggaran turnamen tersebut. Kepala Kepolisian Banyuwangi
Bastoni Purnama mengatakan, pihaknya tidak mengeluarkan izin karena
turnamen itu dilaksanakan saat bulan Ramadan. Ini, kata dia, sangat
beresiko mengganggu kekhusyukan masyarakat yang tengah beribadah puasa,
meskipun pertandingan itu digelar malam hari.
Alasan lainnya, turnamen
mini ini mempertemukan klub- klub sepak bola yang mempunyai masa
pendukung yang besar, sehinggga rawan terjadi gesekan.
“Pada
prinsipnya kita setuju cuman ditunda waktunya jangan sekarang setela
lebaran saja karena pertimbangan dari segi keamanan itu. Karena sekarang
bulan puasa kita fokusnya ke ibadah terus acaranya malam juga itu sangat
rawan sekali. Belum lagi nanti ada suporter-suporter seperti suporter
dari Arema dari klub- klub lain yang sangat fanatik. Itu kan potensi
ancaman yang luar biasa,” kata Bastoni Purnama (29/6/2015).
Bastoni
Purnama menyarankan kepada panitia Sunrise of Java Cup 2015,
menyelenggarakan turnamen setelah Hari Raya Idul Fitri nanti. Dia
mengancam jika turnamen tersebut tetap digelar, maka pihaknya tidak
segan-segan akan membubarkannya.
Sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Banyuwangi (Persewangi) Jawa Timur,
menggelar turnamen mini. Ini untuk mengisi kekosongan musim kompetsi
sepak bola saat ini. Turnamen bertajuk Sunrise of Java Cup 2015 tersebut
diikuti oleh empat klub yaitu Persewangi, Timnas U-23 (Garuda All
Star), Arema Cronus, dan Bali United Pusam FC.
Turnamen mini tersebut digelar agar pemain tetap bergairah. Sebab setelah Menteri Pemuda dan Olahraga membekukan PSSI, praktis seluruh kompetisi di Indonesia berhenti.
Editor: Dimas Rizky
- olahraga
- Sepak Bola
- turnamen sepak bola
- portal berita
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!