KBR68H, Jakarta – Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia, Roy Suryo memastikan akan bertemu dengan pengusaha Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie minggu depan.
Menurut dia pertemuan ini untuk membicarakan nasib dualisme kompetisi sepak bola di tanah air. Pemerintah, kata Roy, hanya akan mendengarkan penjelasan kedua tokoh itu. Hasil pertemuan itu akan didiskusikan dengan Federasi Sepak Bola Dunia FIFA.
“Saya akan ketemu dengan dua hulunya yaitu yang sering juga disebut lah, pak Arifin Pandigoro dan Pak Nirwan Bakrie dan kemudian akan saya dengarkan maksudnya apa dan kemudian akan saya diskusikan dengan FIFA ya nantinya langkah apa yang bisa diambil ya tanpa kemudian bisa dihitung interversi, saya kira itu. Saya rencanakan minggu depan karena dalam minggu ini saya harus menyelesaikan urusan internal di kantor dan sebagai sikap yang form bagi kita supaya pemerintah itu nanti punya keputusan,” kata Roy Suryo.
Roy Suryo menambahkan pemerintah hanya akan memilih salah satu dari dua kompetisi sepak bola atau tidak memilih sama sekali.
Pengusaha Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie disebut-sebut sebagai pihak yang ikut mendanai dua kompetisi sepak bola, Liga Super Indonesia (IPL) dan Liga Super Indonesia (ISL). Induk sepak bola nasional PSSI hanya mengakui IPL sebagai kompetisi resmi. Sementara ISL berada di bawah naungan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
Dua kompetisi tersebut buah dari konflik di tubuh pengurus PSSI. Situasi ini akhirnya memaksa federasi sepak bola Internasional, FIFA campur tangan. Indonesia diberi kesempatan FIFA untuk menyelesaikan konflik sepak bola nasional sampai Maret mendatang.
Pekan Depan Menpora Ketemu Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie
Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia, Roy Suryo memastikan akan bertemu dengan pengusaha Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie minggu depan.

OLAHRAGA
Rabu, 16 Jan 2013 15:55 WIB


PSSI
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 11
Kabar Baru Jam 10
Kabar Baru Jam 8
Kabar Baru Jam 7
Survei Sebut Mayoritas Masyarakat Ingin Pandemi Jadi Endemi