BERITA

PVMBG: Hujan Bisa Sebabkan Banjir Lahar di Semeru

""Tetapi curah hujan itu memiliki pengaruh terhadap kejadian lahar. Lahar itu adalah semacam banjir tetapi di mana di dalam banjir itu dapat mengangkut material-material yang cukup besar,""

Arie Nugraha, Hermawan Arifianto

PVMBG: Hujan Bisa Sebabkan Banjir Lahar di Semeru
Petugas memantau jalur guguran awan panas letusan Gunung Semeru di kawasan Curah Besuk Kobokan, Lumajang, Senin (6/12/21). (Foto: Antara/Umarul Faruq)

KBR, Bandung - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan, hujan yang turun di sekitar Gunung Semeru dapat menyebabkan banjir lahar di kawasan tersebut.

Menurut Kepala PVMBG, Andiani, dampak hujan harus diwaspadai, meski bukan pemicu utama keluarnya material vulkanik dari dalam perut gunung api.

"Nah kejadian erupsi gunung berapi itu tidak ada hubungannya dengan curah hujan. Tetapi curah hujan itu memiliki pengaruh terhadap kejadian lahar. Lahar itu adalah semacam banjir tetapi di mana di dalam banjir itu dapat mengangkut material-material yang cukup besar," katanya saat memberi keterangan pers secara daring di Bandung, Senin (6/12/2021)

"Potensi banjir lahar masih ada karena di bagian puncak gunung masih banyak material-material hasil erupsi gunung api. Dan volumenya cukup banyak sehingga apabila dengan curah hujan yang disebutkan Kepala BMKG cukup tinggi hingga satu hingga dua bulan ke depan, sehingga potensi lahar ini masih tinggi ke arah selatan atau arah Besuk Kobokan," imbuhnya.

Baca: Evakuasi Korban Erupsi Semeru Terkendala Cuaca dan Lahar Dingin

PVMBG juga merekam 1 kali getaran banjir di Gunung Semeru pada pukul 12.00 WIB siang tadi.

Sementara data dari Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) per pukul 11.00 WIB tadi mencatat 5.205 orang dari 8 desa terdampak bencana erupsi Semeru.

Dari jumlah itu, 15 orang meninggal, 27 lainnya masih dalam pencarian, ribuan orang mengungsi dan 169 orang luka-luka.

RSUD Jember Tangani 2 Pasien Terdampak Awan Panas Gunung Semeru

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soebandi di Jember, Jawa Timur, menangani 2 pasien warga Lumajang yang terdampak awan panas guguran Gunung Semeru. 

"Dua korban tersebut mengalami luka bakar yang cukup serius, 30 sampai 70 persen," kata Direktur RSUD dr Soebandi Jember, Hendro Soelistijono di Jember, Senin (6/12/2021).

Hendro memperkirakan jumlah warga terdampak awan panas guguran Gunung Semeru yang dirujuk akan bertambah lagi. Sebab, lanjutnya, dari konfirmasi yang diperoleh pihak rumah sakit, akan masuk 2 pasien lagi dari Lumajang dengan kondisi yang sama.

"Pasien-pasien tersebut merupakan rujukan dari RSUD Pasirian Lumajang. Untuk pasien dengan kondisi luka bakar yang mencapai 70 persen akan dibutuhkan waktu cukup lama untuk proses penyembuhanya. Namun demikian tidak sampai dilakukan tindakan operasi. Unit khusus luka bakar kan adanya di Soebandi. Ada Spesialis bedah plastik sehingga perlu dirujuk. Itu dicuci dibersihkan luka-lukanya supaya muncul jaringan baru, ini juga kita lakukan,” jelas Hendro Soelistijono.

Selain menyebabkan korban jiwa, awan panas guguran Semeru juga merusak pemukiman dan infrastuktur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang.

Editor: Kurniati Syahdan

  • Erupsi Gunung Semeru
  • PVMBG
  • Badan Geologi
  • Kementerian ESDM
  • banjir lahar
  • lahar dingin
  • material vulkanik

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!