BERITA

DPRD Tak Yakin OPM Bakar Sekolah di Pegunungan Bintang

Sejumlah sekolah dibakar di Pegunungan Bintang. Papua

KBR, Jayapura- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, tidak yakin jika pelaku pembakaran sejumlah sekolah di sana adalah anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Wakil Ketua DPRD Pegunungan Bintang, Junius Tengket menyebut, hingga kini belum diketahui siapa pelaku pembakaran SMP Negeri 1 Oksibil pada Minggu, 5 Desember 2021, dan SMP Negeri Serambakom pada Selasa, 14 Desember 2021.

"Ini kita tidak (bisa) pastikan bahwa itu teman teman Organisasi Papua Merdeka atau KNPB yang bakar. Tapi, (kami duga) ini masih ada (kaitannya dengan) politik daerah juga. Masih ada simpang siur, jadi kami juga sampaikan kepada pihak hukum, benar-benar ada ketegasan hukum atau harus ada pemeriksaan. Siapa di belakang ini, dan siapa semua bermain," kata Junius Tengket, Kamis (23/12/2021).

Baca juga:

Kelompok Bersenjata Diduga Membakar Sekolah di Pegunungan Bintang

Menurut Junius, DPRD Pegunungan Bintang mempertanyakan siapa sesunguhnya di balik beberapa aksi pembakaran di sana, karena kejadian itu terasa janggal.

Sebab, beberapa kasus pembakaran fasilitas umum, atau rumah warga di Pegunungan Bintang, terjadi di sekitar ibu kota kabupaten, Oksibil.

"Ada apa di belakang ini? Kita minta penegak hukum mengungkap persoalan ini secara transparan," tegasnya.

Sementara itu, pihak kepolisian menyatakan terduga pelaku pembakaran SMP Negeri 1 Oksibil dan SMPN Negeri Serambakom, adalah kelompok bersenjata di wilayah Pegunungan Bintang.

Diduga, salah satu tujuannya ialah memancing reaksi dari aparat keamanan, dan menciptakan gangguan keamanan.

Editor: Sindu

  • Sejumlah sekolah dibakar di Pegunungan Bintang
  • Pembakaran Sekolah
  • DPRD Kabupaten Pegunungan Bintang
  • Papua
  • Kabupaten Pegunungan Bintang
  • TNI/Polri
  • Polri
  • HAM
  • konflik Papua
  • OPM
  • TPNPB-OPM
  • KNPB

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!