KBR, Jayapura - Majelis Rakyat Papua (MRP) akan menyurat resmi kepada Presiden Joko Widodo dan institusi TNI/Polri. Melalui surat itu, MRP akan meminta pengurangan pasukan di Kabupaten Nduga.
Ketua MRP, Timotius Murib mengatakan pengurangan pasukan keamanan di Nduga merupakan salah satu solusi jangka pendek yang dapat diambil.
Pengurangan pasukan keamanan di Nduga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kontak senjata aparat keamanan dengan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah itu, yang seringkali terjadi dalam setahun terakhir.
"Kita tidak bilang ditarik semua, tidak. Tetap ada di sana personil yang diperlukan saja, tidak harus berlebihan. Nduga itu bagian dari NKRI, kenapa warganya itu tidak bisa kita jamin?" kata Timotius Murib, di Jayapura, Selasa (10/12/2019).
Menurut Murib, sama seperti warga wilayah lain di Indonesia, masyarakat Kabupaten Nduga juga berhak mendapat kehidupan yang layak, tenteram dan damai. Mereka juga berhak mendapat pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan memadai.
Namun, kata Murib, sejak setahun terakhir terjadi konflik antara OPM dengan aparat keamana di Nduga. Warga empat kampung sekitar area konflik memilih mengungsi ke daerah dan kabupaten terdekat yang dianggap aman, karena khawatir menjadi korban salah sasaran.
"Hari ini warga Nduga tidur di goa-goa di hutan-hutan. Ini nyata. Kira-kira siapa yang menjamin? Negara punya tanggung jawab. Akhirnya anak yang menjadi korban di hutan," ujarnya.
Konflik antara OPM dan aparat keamanan di Nduga, kata Murib, hanya satu dari sekian kejadian di Papua yang menyebabkan warga suatu wilayah mengungsi ke daerah lain. Beberapa tahun lalu, peristiwa serupa terjadi di Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Timika dan Lanny Jaya.
"Dimana-mana di Papua ini seperti itu. Setelah terjadi konflik antara OPM dan aparat kemanan, warga mengungsi karena takut," ucapnya.
Editor: Agus Luqman
Surati Presiden, MRP Minta Pengurangan Pasukan di Nduga
"Kita tidak bilang ditarik semua, tidak. Tetap ada di sana personil yang diperlukan saja, tidak harus berlebihan."

Ketua MRP Timotius Murib. (Foto: ANTARA News Papua/Hendrina Dian)
Kirim pesan ke kami
WhatsappBerita Terkait
BERITA LAINNYA - NUSANTARA
Temuan Kasus Gagal Ginjal Akut Anak Pemkot Solo Perketat Peredaran Obat Sirop
"Ya, kadang ibu-ibu atau orang tua kalau punya anak kecil kan obat sirup kalau belum habis kan disimpan lama,"
Total 155 Imigran Rohingya Kabur dari Penampungan di Lhokseumawe
"Sekarang total yang di Kantor eks Imigrasi di Punteut 77 orang. Sebelumnya 229 orang dan penambahan 3 orang dari Malaysia,”
5 Tahun Terakhir Bencana Longsor di DIY Capai 2186 Kali
Secara kumulatif dalam lima tahun, bencana tanah longsor terjadi sebanyak 2.186 kali dengan jumlah terbanyak di Kabupaten Kulon Progo, disusul Bantul, Gunungkidul, Sleman dan Kota Yogyakarta.
Puluhan Pertashop Bangkrut di Rembang
Dari 60-an Pertashop yang ada, saat ini tersisa kurang dari 10 yang masih beroperasi.
100 Tahun NU Begini Pesan Jokowi
"Selama satu abad, NU telah memberikan warna yang luar biasa untuk ibu pertiwi, Indonesia,"
Empat Prajurit TNI Terdakwa Mutilasi Dituntut Penjara Seumur Hidup
Mayor Infanteri Helmanto Fransiskus Dakhi telah divonis pidana penjara seumur hidup dan dipecat dari kesatuan TNI AD.
Terdakwa Penyerang Pos Koramil Kisor Divonis 20 Tahun Penjara
Vonis ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), yang menuntut Melkyas Ky hukuman pidana seumur hidup.
Terkena PMK 400 Sapi Mati dan Dipotong Paksa di Jombang
159 ekor dipotong paksa.
PMK Kembali Meningkat Warga Magetan Diimbau Tunda Beli Sapi
“Mungkin pengaruh cuaca, kebiasaan peternak biasanya di Bulan Desember setelah selesai panen beli ternak baru rata-rata. Terus, sapi yang belum divaksin karena peternaknya tidak mau sapinya divaksin"
Tim SAR Belum Temukan 3 Anggota Polisi yang Terbawa Arus Sungai Digoel
Kodam XVII Cenderawasih juga telah mengirimkan peralatan untuk membantuk tim SAR gabungan mencari dan melacak lokasi keberadaan korban.
DIY Satu-Satunya Provinsi Ramah Perempuan dan Anak di Indonesia pada 2022
Ada lima indikator yang menjadi penilaian dalam menentukan penerima penghargaan.
Petani Rembang Keluhkan Sulitnya Beli Pupuk Bersubsidi
Pupuk tersebut tidak bisa dibeli dengan bebas lantaran harus memiliki kartu tani.
Banjir Aceh Menelan 2 Korban Jiwa
Kedua korban meninggal setelah hanyut terseret banjir.
26 Ribu Warga Aceh Mengungsi Akibat Banjir
Totalnya mencapai 26.700 jiwa atau 8.921 kepala keluarga (KK).
Ratusan Warga Mengungsi Bupati Pegunungan Bintang Klaim Kondusif
Serangkaian aksi teror dilakukan kelompok bersenjata di wilayah tersebut dua pekan lalu.
Upaya Kendalikan Harga Pangan Pemkot Bogor Bangun Gudang dan Pertanian Perkotaan
Upaya lain untuk mengendalikan harga pangan adalah melalui pengembangan pertanian perkotaan atau urban farming, bekerja sama dengan CSR Bank Indonesia.
Ribuan Kades Demo DPR Tuntut Jabatan 9 Tahun
"Kalau memang Kades itu baik dan layak dipilih, bisa maju lagi. Kalau memang nggak baik, kan nggak akan dipilih masyarakat,“
Viral Mahasiswa UNY Meninggal Dipicu Uang Kuliah Rektor Buka Suara
"Kalau tidak bisa membayar kirim surat ke rektor, insyaallah saya bantu."
PMK Kembali Mewabah Peternak di Rembang Siaga
"Mungkin virusnya menyebar lewat udara atau bagaimana, kemudian menular ke desa kami, tapi baru sebatas dugaan"
Nelayan Pati Demo Tolak Aturan PNBP 10
"Itu sangat berat sekali, ketika itu diterapkan saat ini, maka nelayan akan bergejolak "
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Kiprah dan Harapan Satu Abad NU
Kabar Baru Jam 8
Kabar Baru Jam 10
Kabar Baru Jam 11