KBR, Mataram- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjanjikan pemberian dana stimulan untuk korban gempa di Nusa Tenggara Barat tuntas paling lambat akhir Februari 2019.
Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalillah mengatakan dari hasil verifikasi jumlah rumah rusak akibat gempa bumi lebih dari 216 ribu rumah.
Ia optimistis pembentukan Kelompok Masyarakat (Pokmas) pada Desember ini akan meningkat jumlahnya dibanding bulan-bulan sebelumnya. Pembentukan Pokmas merupakan salah satu syarat pencairan dana stimulan tersebut.
Saat ini, telah terbentuk sebanyak 1.149 Pokmas dengan total 13.830 kepala keluarga.
Selain Pokmas, pemerintah sedang merekrut fasilitator untuk mempercepat pembangunan rumah.
“Ya, semua bantuan itu cair, Februari akhir. Tapi bukan rumah rumah jadi lho ya, karena membangun rumah tak seperti membalik telapak tangan," kata Sitti Rohmi Djalillah di Mataram, Rabu (5/12/2018).
Wagub NTB Sitti Rohmi mengakui, proses pembangunan rumah di masa rehabilitasi rekonstruksi ini lamban.
"Insyaallah janji pemerintah sampai akhir Februari cair semuanya. Kita genjot, Desember ini akan ada peningkatan yang signifikan karena sekarang sedang direkrut fasilitatornya,” kata Sitti.
Baca: Rekonstruksi Rumah Pascagempa NTB Kemungkinan Molor dari Target
Pemerintah Provinsi NTB juga akan mengevaluasi efektifitas keberadaan fasilitator dalam mendampingi proses pembangunan hunian tetap.
Baca juga: Rumah Tak Layak Huni di NTB Capai 243 Ribu Unit
Sitti Rohmi mengakui keterbatasan jumlah fasilitator menjadi tantangan, sementara bantuan yang diberikan pemerintah itu tersebar di tujuh kabupaten dan kota di NTB.
Pemerintah pusat akan memberikan dana perbaikan rumah untuk korban gempa di NTB dengan jumlah bervariasi. Warga yang rumahnya rusak berat akan mendapat dana sebesar Rp50 juta, Rp25 juta untuk rumah rusak sedang dan Rp10 juta untuk rumah rusak ringan.
Editor: Kurniati