BERITA

Wali Kota Bandung Sesalkan Aksi Massa PAS Bubarkan Kebaktian KKR Natal

Wali Kota Bandung Sesalkan Aksi Massa PAS Bubarkan Kebaktian KKR Natal

KBR, Jakarta - Wali Kota Bandung Jawa Barat, Ridwan Kamil menyesalkan aksi sekelompok orang yang membubarkan acara Kebaktian Kebangungan Rohani (KKR) Natal 2016 yang digelar di gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jl Tamansari Kota Bandung.

Melalui akun Facebook-nya, Ridwan Kamil menegaskan warga Bandung adalah warga yang cinta damai, toleran dan hidup sehari-hari dalam landasan Pancasila.


"Menyesalkan kehadiran dan intimidasi ormas keagamaan yang tidak pada tempatnya dan tidak sesuai peraturan dan semangat Bhineka Tunggal Ika," tulis Ridwan Kamil dalam akun Facebooknya, Rabu (7/12/2016) dan diteruskan melalui akun Twitternya @ridwankamil.


Baca:  Ormas Keagamaan Demo Tolak KKR Natal 2016 di Gedung Sabuga Bandung   


Pembubaran KKR terjadi pada Selasa (6/12/2016). Saat itu sejumlah dari kelompok yang mengatasnamakan Pembela Ahlus Sunnah (PAS) mendatangi gedung Sabuga Bandung dan menekan aparat agar membubarkan acara KKR Natal yang dipimpin Pendeta Stephen Tong. Kelompok itu berdalih kebaktian harus digelar di gereja dan bukan di tempat umum.


Saat kejadian, Ridwan Kamil mengaku sedang berada di Jakarta sehingga ia mendisposisikan koordinasi kegiatan KKR Natal itu kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Bandung.


"Selama sifatnya insidentil, tidak ada masalah dengan kegiatan keagamaan yang menggunakan bangunan publik seperti gedung Sabuga. Kegiatan KKR ini adalah kegiatan level provinsi, karena itu surat rekomendasi kegiatan datang dari Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat," kata Ridwan Kamil.


Baca: Pembubaran KKR Natal di Bandung, DPR Kecam Pembiaran Aparat   


Ridwan Kamil mengatakan sebelumnya Panitia KKR sepakat bahwa kegiatan ibadah di Sabuga berlangsung siang hari, dan acara berlangsung pada Selasa, pukul 13.00 hingga 16.00 WIB.


Namun Ridwan Kamil menyesalkan adanya koordinasi antara panitia dan aparat keamanan dalam pengamanan kegiatan itu, ketika panitia menginginkan untuk melaksanakan tambahan acara di malam hari, yang berbeda dengan surat kesepakatan.


"Pemkot Bandung bersama Panitia KKR akan mengupayakan waktu dan tempat pengganti, agar umat Kristiani yang semalam terkendala bisa melaksanakan kegiatan ibadah Natal sebaik-baiknya," kata Ridwan Kamil.


Baca: KKR Natal 2016 di Bandung Dihentikan, Pendeta: Cintai Orang yang Melarang

Kelompok PAS merupakan gabungan dari sejumlah ormas di Jawa Barat. Kelompok PAS selama ini gencar menolak Syiah, Ahmadiyah dan Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT).


  • KKR Natal 2016
  • Bandung
  • Jawa Barat
  • intoleransi
  • islam radikal
  • Islam garis keras

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • elo jegger7 years ago

    Bapak Ridwan Kamil jangan hanya menyesalkan dong, harus ditindak kelompok ormas-ormas tersebut sudah melanggar hak asasi manusia dalam kebebasan beragama, buat apa ada Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika kalau tingkah warga Bapak seperti itu, saya seorang Muslim saya sedih membaca berita ini di TV dan di internet. Kalau saja saya ada di tempat kejadian saya rela untuk menjaga kegiatan mereka, saya siap menjadi POLISI PENJAGA TOLERANSI umat beragama