BERITA

Tanggap Darurat Gempa Berakhir, Lokasi Pengungsian Kosong

Tanggap Darurat Gempa Berakhir, Lokasi Pengungsian Kosong

KBR, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya memastikan seluruh lokasi pengungsian telah kosong. Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi, mengatakan warga telah kembali ke rumah masing-masing bertepatan dengan berakhirnya masa tanggap darurat.

Kata dia, pemerintah telah menyiapkan tenda sementara terutama untuk 2200-an warga yang rumahnya rusak berat. Tenda tersebut dibangun di sekitar rumah, sembari menunggu pembangunan kembali rumah mereka.


"Harus cari tempat-tempat yang layak yang jangan lagi menambah hal-hal yang seperti penyakit, segala macam kan di pengungsian, hujan segala macam. Alhamdulillah sudah kembali dan kita sudah siapkan tenda. Tenda masing-masing yang pertama kali peruntukkannya untuk yang 2000 sekian orang itu yang harus kita siapkan tenda," kata Said kepada KBR, Sabtu (24/12/2016).


Said Mulyadi menambahkan, bantuan logistik untuk seterusnya disalurkan kepada warga melalui desa.


"Logistik kita salurkan tidak lagi ke titik pengungsi, langsung ke desa masing-masing, dengan harapan masih bisa tempatin tempat tinggal sendiri," lanjutnya.


Baca juga: BNPB Tetapkan Masa Transisi Darurat Gempa Aceh Selama Tiga Bulan


Sebelumnya, pemerintah pusat meminta seluruh pengungsian dikosongkan selambatnya 30 Desember. Selanjutnya, warga yang rumahnya rusak akan menerima jaminan hidup (jadup) perorang sebesar 10 ribu perhari selama 3 bulan atau sepanjang masa transisi darurat.


"Kami menunggu finalisasi data BNPB sesuai dengan data rumah rusak berapa anggota keluarganya perorang akan menerima perhari Rp 10 ribu dikali 90 hari, jadi Rp 900 ribu perjiwa," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jumat (16/12/2016).


Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah pengungsi akibat gempa Pidie Jaya, Aceh mencapai 85 ribu jiwa. Namun, jumlah warga yang benar-benar terdampak langsung mencapai 15 ribu. Warga yang tidak langsung terdampak memilih mengungsi lantaran trauma dan takut terjadi gempa susulan.




Wabup Pidie Jaya Minta Tambahan Uang Perbaikan Rumah


Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya telah memverifikasi lebih dari 6 ribu rumah rusak akibat gempa. Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi, mengatakan dari hasil tersebut sekitar 2200-an rumah berstatus rusak berat dan berhak mendapat bantuan Rp40 juta. Namun, kata dia, baru 100an warga yang telah menerima uang tersebut. Ia memperkirakan pencairan bantuan tahap kedua akan dilakukan pekan depan.


"Rumahnya sampai kemarin, kita sudah verifikasi 6 ribu lebih, yang rusak berat 2.202, yang rusak sedang 4.543 kalau nggak salah. Yang sudah yang SK pertama waktu kunjungan Presiden itu sudah 100an, itu sudah di rekening. Sisanya ini sudah di-SK-kan kita sudah sampaikan kemarin pas saya di Jakarta," kata Said ketika dihubungi KBR, Sabtu (24/12/2016).


Said Mulyadi menambahkan, warga mengeluh lantaran dana bantuan tersebut terlampau kecil untuk membangun kembali rumah mereka. Kata dia, warga berharap bisa mendapat bantuan sekitar Rp80-85 juta.


"Karena dalam bentuk bantuan uang Rp40 juta memang tidak bisa yang kita harapkan dapat terbangun rumah. Makanya kita kemarin berkoordinasi (dengan BNPB) kalau bisa memang ada bantuan dalam bentuk rumah, pokoknya siap lah sekitar 80 juta atau 85 juta, biar bisa rumahnya memang siap," imbuhnya.


Menurut Said, pemerintah bakal mengawasi penggunaan dana bantuan agar sesuai dengan peruntukkannya. Pencarian dana kepada warga akan dilakukan secara bertahap.





Editor: Quinawaty 

  • gempa Pidie Jaya
  • lokasi pengungsian kosong
  • Wakil Bupati Pidie Jaya
  • Said Mulyadi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!