BERITA

Resmikan PLTP Lahendong, Jokowi: Baru 5 % yang Dimanfaatkan

Resmikan PLTP Lahendong, Jokowi: Baru 5 % yang Dimanfaatkan


KBR, Manado- Presiden menyebut pemerintah baru memanfaatkan 5 persen energi listrik dari panas bumi. Padahal menurutnya, ada sekitar 29 ribu MW yang ada di Indonesia. Ujarnya, pemerintah berkomitmen untuk memanfaatkannya, semisal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 yang baru saja diresmikan di Desa Tompaso Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara  selasa ( 27/12).

"Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ada 29 ribu mega watt di Indonesia, tetapi baru dapat di manfaatkan hanya 5 persen saja dan ini masih kecil sekali. Maka sisanya 95 persen sangat perlu dikerjakan karena ada potensi yang sangat besar sekali," ujar Presiden Joko Widodo.


Lanjut presiden, target hingga 2025 yaitu menggarap hingga 7500 MW.


(PLTP) Lahendong berkapasitas 2 x 20 MW. Pembangunan proyek ini menelan biaya US $ 282,07 juta atau setara dengan RP 3,3 Triliun. Kedua unit PLTP ini dibangun sejak 2015 dan menggunakan skema total project. Dengan adanya pembangkit listrik Lahendong tersebut telah menambah kapasitas pembangkit di Area Lahendong menjadi 120 MW dan memperkuat sistem ketenaga listrikan di Minahasa, Sulawesi Utara dengan tidak kurang 240 ribu rumah tangga teraliri listrik.

Editor: Dimas Rizky

  • PLTP
  • PLTP Lahendong
  • Presiden Jokowi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!