BERITA

Libur Natal, Maskapai Ajukan Ratusan Penerbangan Tambahan di Bandara Ngurah Rai

Libur Natal, Maskapai Ajukan Ratusan Penerbangan Tambahan di Bandara Ngurah Rai

KBR, Bali- Beberapa maskapai penerbangan mengajukan penerbangan tambahan sebanyak 613 penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali kepada Direktur Jenderal Penerbangan Udara Kementerian Perhubungan. Maskapai tersebut di antaranya Garuda Indonesia, Air Asia, Citilink, Sriwijaya Air dan Lion Air. Meski demikian, General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Putu Puja Supradnyana memperkirakan, hanya akan ada 28 tambahan penerbangan selama 22 hari ke depan.

 

"Jadi ada baru mereka memohon 613 penambahan plat, mohon kepada direktur jendral tapi kita realisasi belum 5-7 persenlah kenaikan," jelas Putu Puja Supradnyana.


Putu Puja Supradnyana menuturkan tambahan penerbangan tersebut tidak hanya membidik kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Namun, tambahan tersebut juga diperuntukkan untuk wilayah timur seperi Maumere, Waingapu dan Labuan Bajo serta rute internasional dengan tujuan Kuala Lumpur.


Ia memprediksi puncak kepadatan penumpang akan terjadi pada 23-24 Desember serta tanggal 1-3 Januari 2017. Bandara Ngurah Rai juga sudah memperhatikan kesiapan alat produksi seperti landasan, apron atau tempat parkir pesawat, alat navigasi penerbangan dan kendaraan Airport Rescue.


Bandara Ngurah Rai juga menggelar posko monitoring angkutan Natal dan Tahun Baru di area publik terminal domestik yang akan berlangsung selama 24 jam mulai hari ini hingga 8 Januari 2017. Posko tersebut bekerja sama dengan Basarnas, Brimob dan Polsek Kawasan Udara.  Posko tersebut diharapkan bisa menciptakan rasa aman kepada pengunjung yang berkunjung ke Bali selama Natal dan Tahun Baru.

Baca: Jelang Mudik Natal Jalur Pantura Cirebon Rusak

Editor: Sasmito

  • Bandara Ngurah Rai Bali
  • natal dan tahun baru
  • maskapai penerbangan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!