BERITA

Jembatan Cisomang Bergeser, PT Jasa Marga Pasang Alat Sensor

Jembatan Cisomang Bergeser, PT Jasa Marga Pasang Alat Sensor
Pekerja memperbaiki retakan pada pilar jembatan Cisomang Jalan Tol Pubaleunyi KM 100, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (24/12). Foto: ANTARA


KBR, Jakarta - PT Jasa Marga bakal memasang alat sensor atau inklinometer di jembatan Cisomang. Juru bicara PT Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, alat tersebut berfungsi memantau pergerakan tanah. Kata dia, pemasangan ini merupakan bagian langkah perbaikan pasca-bergesernya pilar jembatan selebar 53 cm.

"(Perbaikan) antara lain memasang inklinometer, itu alat sensor untuk mengetahui adanya indikasi pergerakan tanah jadi dengan alat itu kita bisa mengetahui pergerakan tanah, kan ini harus kita monitor secara ketat, pergerakan tanah di situ," kata Dwimawan kepada KBR, Sabtu (24/12/2016).


Dwimawan menambahkan, PT Jasa Marga saat ini juga tengah mempersiapkan perbaikan permanen yang akan memakan waktu tiga bulan. Pihaknya memastikan bakal mengikuti rekomendasi tim dari Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan. Tim independen yang terdiri dari pakar konstruksi jembatan tersebut tengah bekerja di lapangan.


"Jasa Marga akan mengikuti semua rekomendasi tim itu, dan melaksanakan semua rekomendasi tim itu, metode kerjanya dan cara penanganannya nanti," imbuhnya.


Sementara, pasca-pelarangan kendaraan besar melintas di jembatan Cisomang, lalu lintas di titik-titik pengalihan tampak ramai lancar. Menurut Dwimawan, terjadi peningkatan volume kendaraan antara 10-15 persen di sejumlah gerbang tol.


"Kita amati memang di beberapa gerbang tol yang merupakan gerbang pengalihan, antara lain Sadang, Jatiluhur, Cikamuning, Padalarang ada kenaikan sekitar antara 10-15 persen dari lalin normalnya," ujarnya.


Jasa Marga mengantisipasi lonjakan di gerbang pengalihan dengan memperbanyak petugas di lapangan.


"Jasa Marga mengusahakan supaya mempercepat transaksi antara lain kita menurunkan petugas untuk jemput kendaraan (JKR) supaya transaksi tidak di gardu," pungkasnya.


Menteri Pekerjaan Umum, Basuki Hadimoeljono, sebelumnya menyatakan faktor alam menjadi penyebab pergeseran tiang jembatan Cisomang. Pergeseran itu terjadi pada pilar 2 (P2) di Jembatan Cisomang Km 100+700 Tol Purbaleunyi.


Kata dia, kawasan Cipularang memang labil sehingga sering terjadi pergerakan tanah.  Menurutnya, kondisi ini menyebabkan kendaraan tidak aman untuk dilalui kendaraan berat. Itu sebab, Basuki telah  mengeluarkan aturan hanya kendaraan golongan I seperti sedan, jip, pick up atau truk kecil dan bus yang boleh melintas.


"Ini juga ada pergerakan tanah di Jembatan Cisomang bergerak kira-kira 1,5 m, sehingga jembatannya ada displacement, ada bergeser 57 cm, tapi masih aman untuk kendaraan yang tidak berat. Makanya mulai hari ini kendaraan berat kita alihkan, kalau yang dari Jakarta keluar dari Sadang atau Jatiluhur masuk ke Padalarang, hanya menghindari jembatan, dari sana juga sama," kata Basuki di kompleks Istana, Jumat (23/12/2016).


Basuki juga telah memerintahkan PT Jasa Marga selaku operator Tol Cipularang untuk menempatkan tim langsung ke lapangan untuk memonitor kondisi jembatan.


"Memonitor harian, jadi saya memerintahkan Jasa Marga sebagai operator Cipularang untuk menempatkan tim monitoring di sana, bukan (monitor) dari Jakarta, Cikampek bukan dari Bandung, tapi ditempatkan di lapangan timnya, untuk memonitor displacement ini," imbuh Basuki.


Perbaikan jembatan direncanakan akan dimulai selepas libur Natal dan ditargetkan rampung dalam tiga bulan.





Editor: Quinawaty

 

  • jembatan cisomang
  • PT Jasa Marga
  • alat sensor atau inklinometer

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!