BERITA

2 Korban Banjir dan Longsor di Manado, Belum Ditemukan

2 Korban Banjir dan Longsor di Manado, Belum Ditemukan


KBR, Manado - Pencarian dua korban banjir dan tanah longsor di Manado, Sulawesi Utara masih terus dilakukan. Yakni seorang bayi usia dua tahun asal Kecamatan Tikala dan pemuda usia 23 tahun dari Kelurahan Kombos Timur.  

Hujan lebat Kamis (15/12/2016) malam lalu mengakibatkan hampir seluruh wilayah di Manado diterpa banjir dan longsor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara mencatat, empat korban meninggal dan dua di antaranya dinyatakan hilang,


Kepala BPBD Sulawesi Utara, Noldy Liow memerinci, korban meninggal di antaranya Miton Abdulah (24 th) dan sang anak, Gio Abdulah (2 th) yang masih tertimbun material longsor. Keduanya merupakan warga di Kelurahan Paal 4 Lingkungan 6, Kecamatan Tikala.


"Sampai tadi jam 10 pagi memang anak yang tertimbun longsor belum juga dapat ditemukan oleh tim SAR dan keluarga korban dan semua," ujar Noldy Liow di Manado, Sabtu (17/12/2016).


Selain itu, dua korban lainnya dinyatakan hanyut terbawa aliran Sungai Tondano. Dua identitas korban adalah Kezia Sanggele (7 th) dan Muhammad Idrus (23 th).

Baca:

    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/10-2016/antisipasi_bencana__pemprov_sulut_terima_dana_bantuan_rp30_m/85934.html">Antisipasi Bencana, Pemprov Sulut Terima 30 M</a></b> </li>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/09-2016/bayi_korban_banjir_di_sangihe__belum_ditemukan/85385.html">Pencarian Korban Banjir di Sangihe</a></b> </li></ul>
    

    Kezia, bocah perempuan asal Kelurahan Sumompo itu terseret arus banjir pada Kamis (15/12/2016) sore dan baru ditemukan Jumat (16/12/2016) pagi. Sedangkan Muhammad Idrus asal Kelurahan Kombos Timur hingga kini belum ditemukan.

    "Kezia pada Kamis hanyut terseret banjir sejak sore Pukul 15.00 dan ditemukan pukul 11.30 Jumat pagi. Dan Muhammad Idrus hanyut sejak Kamis pukul 11.05 pagi yang sampai saat ini masih hilang."

     

    Kepala BPBD Sulawesi Utara, Noldy Liow pun mengimbau warga agar selalu waspada terhadap potensi banjir dan tanah longsor yang sewaktu-waktu menerjang wilayah itu. Khususnya bagi yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai dan pegunungan. Sebab kata dia, belakangan ini cuaca di Sulawesi Utara tak menentu.


    Menurut BPBD Manado, terdapat sejumlah titik banjir di Kota Manado antara lain di Kecamatan Sario, Wenang, Tikala, Tuminting dan Singkil. Dengan ketinggian rata-rata air mencapai satu meter atau setinggi lutut orang dewasa. (ika)

  • Banjir Manado
  • korban banjir manado
  • BPBD Manado
  • Noldy Liow
  • Longsor Manado
  • manado
  • bpbd sulawesi utara

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!