Bagikan:

TNI AU Investigasi Penyebab Pesawat T50i Jatuh

Pilot telah melakukan ujicoba pesawat yang sama sebanyak tiga kali, yaitu pada Jumat, Sabtu dan Minggu sebelum atraksi dilakukan.

NUSANTARA | BERITA

Minggu, 20 Des 2015 19:38 WIB

Author

Risna Sari

TNI AU Investigasi Penyebab Pesawat T50i Jatuh

Ilustrasi pesawat Jatuh. Gambar menunjukan jatuhnya Hercules di Medan, Sumatera Utara, Juni 2015. Pesawat buatan Amerika Serikat itu membawa 122 penumpang dan crew pesawat. Korban meninggal akibat ke

KBR, Yogyakarta - TNI Angkatan Udara menyatakan pesawat T-50i Golden Eagle yang jatuh di Yogyakarta dalam kondisi baik untuk melakukan atraksi. Keterangan tersebut disampaikan oleh Kepala Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Badarmanto hari ini Minggu (20/12) kepada wartawan. Menurut Badarmanto, pilot telah melakukan ujicoba pesawat yang sama sebanyak tiga kali, yaitu pada Jumat, Sabtu dan Minggu sebelum atraksi dilakukan.

“Kami sudah merencanakan jauh hari acara ini , bahkan pesawat telah dicoba terbang dan atraksi pada hari Jumat kemudian satu hari sebelum pertunjukan , hari Sabtu bahkan pagi tadi sebelum acara atraksi dilakukan kami juga telah melakukan uji coba,” ujarnya

Badarmanto menambahkan, saat ini tim invetigasi TNI AU telah datang ke Yogyakarta untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan. Bahkan TNI AU telah menelpon pihak pembuat pesawat, yakni Korea Aerospace Industries (KAI).

Sementara itu, dua pilot TNI AU, Letkol Marda dan Kapten Dwi Cahyadi yang gugur dinyatakan sebagai penerbang terbaik. Dua jenazah penerbang ini telah dibawa keluarga masing-masing.

Kapten Penerbang Dwi Cahyadi telah diambil diantar ke rumah keluarganya yaitu di Dusun Sambilegi, Desa Maguwoharjo, Sleman atau hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat. Sementara jenazah pilot Kolonel Penerbang Marda Sarjono Komandan skuardon XV Madin telah diberangkat dari RS Harjolukito untuk dibawa ke Jawa Timur. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NUSANTARA

Kabar Baru Jam 7

Potret Media Alternatif di Tengah Ancaman KUHP Baru (Bag.2)

Kabar Baru Jam 8

Kabar Baru Jam 10

Kabar Baru Jam 11

Most Popular / Trending