BERITA

Permainan Motor Balap Mini Masih Beroperasi di Alun-alun Bondowoso

"Padahal, motor balap mini berbahan bakar bensin itu sudah beberapa kali melukai pengunjung."

Friska Kalia

Permainan Motor Balap Mini Masih Beroperasi di Alun-alun Bondowoso
Permainan anak menggunakan sepeda motor mini berbahan bakar bensin yang beroperasi di alun – alun Bondowoso. Foto: KBR/Friska

KBR, Bondowoso– Permainan sepeda motor mini masih dijumpai  beroperasi di Alun – alun Bondowoso, Jawa Timur. Padahal, motor balap mini berbahan bakar bensin itu sudah beberapa kali melukai pengunjung.

Kepala Satpol PP Bondowoso, Slamet Yantoko mengatakan, sudah mengirimkan surat teguran kepada pihak pengelola permainan untuk mengganti dengan jenis permainan yang lebih aman. Namun hingga hari ini permainan tersebut masih beroperasi.

“Permainan yang berbahaya sudah kita ingatkan, sudah kami kirimkan surat teguran karena sudah banyak pengaduan dari masyarakat. kami berharap mereka ada kesadaran karena itu berbahaya, hanya saja kita tidak bisa bertindak lebih jauh karena bukan kewenangan kami,” kata Slamet Yantoko kepada KBR, Kamis (31/12/2015).

Menurut Slamet, Satpol PP tak bisa melakukan penertiban. Jika dilakukan otomatis semua permainan yang ada di alun – alun juga harus dihentikan karena tak ada yang memiliki izin.

“Kami sudah sarankan ke masyarakat yang merasa dirugikan untuk melaporkan ke Polres. Karena memang permainan balap motor itu berbahaya utamanya motor mini yang menggunakan bahan bakar bensin,” pungkasnya.

Sebelumnya, permainan sepeda motor mini dilaporkan beberapa kali melukai anak – anak yang bermain. Bahkan beberapa diantaranya harus dirujuk kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun hingga hari ini belum ada larangan dan penertiban terhadap mainan yang berbahaya tersebut. 

Editor: Malika

  • Bondowoso
  • motor balap mini
  • alun-alun bondowoso
  • satpol pp

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!