BERITA

Penuhi Kebutuhan Pasar, Bondowoso Kembangkan Budidaya Ikan Organik

"Bupati Bondowoso, Amin Said Husni mengatakan saat ini makin banyak masyarakat yang mulai berpola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan organik. "

Friska Kalia

Penuhi Kebutuhan Pasar, Bondowoso Kembangkan Budidaya Ikan Organik
Amin Said Husni saat melihat kolam ikan air tawar buatan warga Kecamatan Tamanan, Rabu (30/12/2015). Foto : KBR/Friska Kalia

KBR, Bondowoso– Pemerintah Kabupaten Bondowoso akan mengembangkan ikan air tawar organik guna memenuhi tingginya permintaan pasar. 

Bupati Bondowoso, Amin Said Husni mengatakan saat ini makin banyak masyarakat yang mulai berpola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan organik. Menurutnya bukanlah hal yang mustahil ikan organik diproduksi oleh pembudidaya ikan air tawar di Bondowoso.  Apalagi Bondowoso sudah lebih dulu mengembangkan kluster pertanian organik mulai dari kopi, padi, sayuran, dan buah. 

“ Secara spesifik kita bina agar bisa menghasilkan ikan organik tidak bercampur dengan bahan kimia. Sebetulnya ada banyak tempat yang bisa dikembangkan sebagai kawasan unggulan,” kata Amin Said Husni, Rabu (30/12/2015). 

Berdasarkan catatan Dinas Peternakan dan Perikanan Bondowoso, saat ini ada sekitar 4 kecamatan yang sudah memulai budidaya ikan air tawar dengan sistem organik. Bahkan 20 pembudidaya sudah memiliki sertifikat Cara Budidaya Ikan Baik.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Dwi Wardana mengatakan, ada banyak keuntungan jika ikan organik ini dibudidayakan. Diantaranya dapat mengendalikan penyakit ikan, biaya perawatan yang relatif lebih murah, dan harga jual ikan tetap tinggi.

Tahun 2014 lalu, Bondowoso berhasil memproduksi 160 ton ikan. Angka ini diprediksi naik hingga 30% di tahun 2016 mendatang.  

Editor: Malika

  • Bondowoso
  • ikan air tawar organik
  • Budidaya Ikan Organik

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!