BERITA

Karyawan Mogok, Pelayanan Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Kota Bogor, Terganggu

"Pegawai rumah sakit berunjukrasa menuntut kenaikan upah dan pengangkatan honorer"

Rafik Maeilana

Karyawan Mogok, Pelayanan Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Kota Bogor,  Terganggu
Demo (Senin, 14/12) karyawan rumah sakit Marzoeki Mahdi, Kota Bogor, Jawa Barat. (Foto: KBR/Rafik M.)

KBR, Bogor - Pelayanan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Kota Bogor, Jawa Barat terganggu, lantaran hampir seluruh pegawainya berunjukrasa menuntut kenaikan upah dan pengangkatan honorer. Terganggunya pelayanan ini dirasakan Gunawan, warga Gunungbatu, Kota Bogor. Ia yang datang sejak pagi terpaksa harus menemukan ruang pelayanan yang kosong, karena para penerima pendaftaran ikut berdemonstrasi.

"Sudah daftar tapi katanya loket belum buka. Gak tahu buka apa nggak, katanya lagi demo. (Keganggu tidak pak?) Ya jelas keganggu lah, kita kan datang buat berobat," katanya saat ditemui KBR, di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Senin (14/12).


Terganggunya pelayanan juga dirasakan Ismu Sukendar. Ia bahkan sempat mendatangi kerumunan demonstrasi, meminta agar pelayanan segera dilakukan.


"Saya datang pagi dan harus mendapat hasil cek lab. (Kecewa pak?) Bukan kecewa lagi, ini kan masalah nyawan kakau gak ada hasil lab harus berobat bagaimana," katanya.


Aksi yang dilakukan pegawai Rumah Sakit Marzoeki ini awalnya berlangsung damai. Namun saat salah  satu pejabat Kementerian Kesehatan mengeluarkan nada ancaman, sontak seluruh pegawai yang berdemo tersulut emosi. Namun kericuhan berhasil diredam, setelah direksi rumah sakit bersedia bertemu  dengan para pegawai.


Para pegawai   meminta agar tidak lagi disalahkan dengan omset rumah sakit yang menurun. Selain itu, mereka juga meminta honor yang layak dan meminta agar perawat yang masih berstatus honor diangkat menjadi pegawai tetap.


Editor: Rony Sitanggang

  • Rumah Sakit Marzoeki Mahdi
  • karyawan mogok
  • Gunawan
  • warga Gunungbatu
  • Kota Bogor
  • karyawan mogok kerja

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!