BERITA

Dua Pemimpin Daerah Ini Dukung Iklan Rokok Dihilangkan

"Dua pemimpin daerah sebut penghapusan iklan rokok, juga harus didukung aturan dari pusat"

Rafik Maeilana

Dua Pemimpin Daerah Ini Dukung Iklan Rokok Dihilangkan
Ilustrasi: matikan rokok

KBR, Bogor- Dua pemimpin daerah, Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo dan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyatakan kesetujuannya jika iklan rokok yang beredar di televisi, dihilangkan atau ditinjau kembali. Hal ini menurut keduanya adalah sebagai upaya memininalisir adanya perokok baru.

Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo mengatakan, pengendalian peredaran rokok memang harus dilakukan di hulu dan hilir. Jika di hilir pemerintah daerah mengeluarkan Perda Kawasan Tanpa Rokok atau KTR sebagai pengontrol peredaran tembakau. Di pusat, kata Hasto, harusnya punya regulasi terhadap iklan-iklan rokok yang beredar.

"Kebetulan saya masuk dalam Asosiasi Kabupaten dan Kota Seluruh Indonesia (Akasi). Saya memang berusaha untuk memasukkan indikator-indikator terkait KTR ini, masuk di dalam program Akasi termasuk usulan ke pemerintah pusat lewat Akasi. Itu yang kami usahakan. Agar iklan-iklan di televisi tidak sebebas sekarang," katanya saat berbincang dengan KBR, dalam kesempatan workshop "Menghitung Dampak Kebijakan Pro-Tembakau," 18 November 2015.

Hasto menambahkan, untuk memperjuangkan itu memang tidak mudah. Untuk itu ia bersama jajarannya di lingkungan pemerintah daerah, berjanji bakal memaksimalkan penegakkan Perda KTR.

Hal senada juga diungkapkan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto. Kata dia, dukungan pemerintah pusat untuk melindungi generasi muda agar tidak "termakan" asap rokok, sangat penting.

"Saya setuju-setuju saja jika iklan rokok dihapus, karena saya juga memang tidak merokok. Namun semua keputusan tetap ada di pusat, dan di hilir kita tetap melakukan pengawasan melalui perda kita," ujarnya saat ditemui di Balaikota Bogor, awal Desember lalu.

Editor: Dimas Rizky 

  • Rokok
  • perda
  • kawasan tanpa rokok
  • kesehatan
  • berita

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!