KBR, Rembang- Tanaman milik para petani di lahan hutan kawasan kesatuan pemangkuan hutan (KPH) Kebonharjo, Rembang, Jawa Tengah dibabati oleh petugas Perhutani. Hal itu langsung menuai protes warga sekitar hutan.
Mansyur, seorang warga desa Lemahputih Kec. Sedan menuturkan sebagian penggarap lahan adalah keluarga tidak mampu. Mereka nekat memanfaatkan area hutan yang kosong, karena tidak mempunyai lahan sendiri. Setelah tanaman dibabati, petani menanggung rugi. Tanaman pisang, jagung dan padi juga rata dengan tanah.
"Mereka menanam padi gogo, jagung dan ketela. Perhutani tiba tiba mengerahkan rombongan petugas, merusak tanaman tersebut. Padahal selama ini sudah dirawat, tapi sekarang dibabati semua," keluhnya kepada KBR, hari Sabtu (20/12).
Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kebonharjo, Haris Triwahjunita beralasan penertiban tersebut, untuk menyelamatkan hutan lindung. Ia mengklaim sudah ada sosialisasi. Menurutnya, kalau alih fungsi lahan dibiarkan, rawan menimbulkan bencana tanah longsor.
"Secara persuasif dulu, diberikan penyuluhan oleh mantri, mandor dan Asper. Wilayah itu adalah masuk wilayah hutan lindung. Hutan yang berfungsi untuk pencegah bencana banjir, tanah longsor maupun normalisasi hidrologi perairan," jelasnya.
Haris menambahkan penanaman jagung, ketela maupun padi di area hutan lindung, dilarang. Pihaknya mengarahkan masyarakat untuk menanam buah buahan dan empon-empon.
Editor: Dimas Rizky
Tanaman Dibabat Perhutani, Warga Rembang Protes
Tanaman milik para petani di lahan hutan kawasan kesatuan pemangkuan hutan (KPH) Kebonharjo, Rembang, Jawa Tengah dibabati oleh petugas Perhutani.

NUSANTARA
Sabtu, 20 Des 2014 12:10 WIB


perhutani, lahan, warga, protes
Kirim pesan ke kami
WhatsappBerita Terkait
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 19
Kabar Baru Jam 18
Kabar Baru Jam 17
Kabar Baru Jam 15
Kabar Baru Jam 14
Most Popular / Trending