NUSANTARA

Nelayan Rembang Nekat Melaut ke Maselambu Madura

"KBR, Rembang - Pasca kasus penyanderaan kapal dan nelayan di Pulau Masalembu utara Madura, nelayan asal Kabupaten Rembang, Jawa Tengah nekat mencari ikan di sekitar pulau tersebut."

Musyafa

Nelayan Rembang Nekat Melaut ke Maselambu Madura
rembang, nelayan, konflik, madura, portalkbr

KBR, Rembang - Pasca kasus penyanderaan kapal dan nelayan di Pulau Masalembu utara Madura, nelayan asal Kabupaten Rembang, Jawa Tengah nekat mencari ikan di sekitar pulau tersebut. Suparji, salah satu nelayan menganggap di perairan Masalembu, ikannya cukup banyak. Selama tidak berada kurang 12 mil dari pulau, menurutnya tak masalah.

“Kalau berkelompok ya berani. Biasanya antar nelayan pake radio komunikasi, mana yang banyak ikan, tetap didatangi. Memang kalau terlalu mendekat dengan Masalembu, nelayan sana kalah dengan jaring kita," jelasnya kepada KBR, hari Sabtu (27/12).

Komandan Pos Angkatan Laut Rembang, Hartono menuturkan kasus penyanderaan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Kementerian Kelautan Dan Perikanan, sekaligus gubernur kedua provinsi. Ia memperkirakan sekarang kelompok nelayan di Masalembu tidak akan bertindak gegabah. “Kejadian kemarin harus dilanjutkan. Bahkan sudah diketahui oleh DPR pusat. Oknum oknum yang terlibat akan ditindak instansi terkait. Beberapa nelayan sudah ada yang mencoba ke sana, nyatanya aman, “ ungkapnya.

Sebelumnya, Dinas Kelautan Dan Perikanan Kab. Rembang menghimbau nelayan jangan mendekati Pulau Masalembu, karena khawatir akan terjadi kasus penyanderaan lagi, meski nelayan pendatang tidak melanggar jalur penangkapan ikan. Waktu itu pada bulan November lalu, 15 kapal dan 370 an nelayan asal Rembang, baru dibebaskan setelah menyerahkan uang tebusan Rp 750 juta.

  • rembang
  • nelayan
  • konflik
  • madura
  • portalkbr

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!