Kereta Terlambat, Penumpang Ngamuk

"Puluhan penumpang Commuter Line di Stasiun Manggarai, Jakarta protes dengan keterlambatan jadwal kereta, Kamis (4/12) pagi. Mereka emosi dan keluarkan kata kasar."

KBR, Jakarta - Puluhan penumpang Commuter Line di Stasiun Manggarai, Jakarta protes dengan keterlambatan jadwal kereta, Kamis (4/12) pagi. Mereka emosi dan keluarkan kata kasar.

Mereka yang berdemo itu adakah penumpang CL jurusan Manggarai ke Stasiun Duri Jakarta Barat. Kereta tak kunjung jalan sejak pukul 07.00 WIB sampai 08.30 WIB. Padahal kereta yang berhenti di jalur 2 sudah penuh sesak.

"Padahal penumpang sudah masuk ke dalam, penuh, berdesakan," kata Toni salah satu penumpang bercerita..

Alasan keterlambatan jadwal itu tidak diberi tahu pihak stasiun sampai kebanyakan penumpang laki-laki turun dan bertanya dengan nada tinggi ke pusat informasi. Mereka meminta kejelasan.

Akhirnya salah seorang penugas KAI keluar dari ruangan informasi. Dia mengatakan ada gangguan menuju Tanah Abang. Kereta belum bisa jalan, menunggu informasi dari Stasiun Tanah Abang.

Saiful, pria paruh baya yang juga protes menyesalkan ketidaksigapan pihak stasiun. Saking kesalnya, dia berteriak ingin bertemu kepala stasiun Manggarai. Namun itu tidak dituruti.

"Pak Jonan (Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, red) seharusnya ada di sini. Ini hampir tiap hari. Saya pernah malam-malam sampai nunggu 2 jam sampai jam 9 malam. Tapi nggak jelas informasinya," kata dia.

Akhirnya para penumpang yang protes itu diberikan surat izin keterlambatan. Sebab kebanyakan penumpang akan turun di Stasiun Sudirman yang dekat dengan perrkantoran elit.

Di hari yang sama, CL jurusan Tangerang Kota-Duri juga mengalami gangguan. Kereta mogok, dengan sebelumnya terdengar suara ledakan. Suara ledakan itu terdengar setelah melintas Stasiun Pesing.

Setelah ledakan terdengar, lampu dan AC gerbong mati. Penumpang terjebak di dalam dan berusaha membuka pintu dengan manual. Namun kejadian itu tak berlangsung lama, kereta jalan kembali menuju Stasiun Pesing dan Duri.

Editor: Antonius Eko 

• kereta
• commuter line