NUSANTARA
Cerita Sendu Prajurit di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
KBR, Merauke - Kondisi Pos Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Merauke dan Boven Digul yang berbatasan langsung dengan perbatasan Indonesia dan Papua Nugini memprihatinkan.
Dari 47 pos yang ada, 25 pos di antaranya dibangun semi permanen dan 22 pos lainnya permanen. Kondisi pos semi permanen cukup memprihatinkan dan tak layak untuk dihuni, bahkan ada 4 Pos TNI yang menumpang di rumah warga setempat atau menempati bangunan bekas kantor kehutanan.
Panglima TNI, Moeldoko mengaku kondisi kehidupan prajurit TNI di perbatasan sangat terbatas dan memprihatinkan. Pihaknya bersama dengan kementrian terkait terus berusaha untuk memperbaiki kondisi wajah diperbatasan, terutama soal prajurit TNI dan fasilitasnya.
Apalagi di era kabinet Jokowi-JK, kawasan perbatasan yang tadinya dikelola oleh 17 kementrian, dipangkas menjadi 4 kementrian dengan maksud agar koordinasinya bisa berjalan dengan baik.
“Ada beberapa perbaikan untuk itu semuanya dan saya memahami betul prajurit saya yang ada didepan itu hidupnya tidak layak. Tadi kita dengar pos-posnya masih perlu dibenahi, jumlah kendaraan juga perlu diperbanyak lagi dan sebagainya,” jelasnya.
Dalam kunjungannya ke Merauke, Moeldoko dan rombongan mengunjungi Pos TNI di Sota, yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini. Dirinya juga bertatap muka dengan prajurit TNI yang berbatasan di 2 negara itu.
“Kita akan berusaha maksimal, mengevaluasi dengan seksama perbaikan pembangunan perbatasan, nanti akan semakin mudah merealisasikan keinginan rakyat maupun kebutuhan di pos perbatasan,” lanjut Moeldoko.
Sejumlah persoalan juga diutarakan para prajurit, misalnya minimnya air bersih di tempat tugas, Pos TNI dan barak yang tak layak huni, tidak adanya signal telekomunikasi, kurangnya kendaraan dan sejumlah persoalan lainnya.
Moeldoko juga berjanji kepada prajurit untuk meneruskan sejumlah persoalan ini kepada instansi terkait dalam rapat kabinet.
Editor: Pebriansyah Ariefana
- TNI
- paniai
- papua
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!