KBR, Bandung - Ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Jawa Barat berunjuk rasa menolak ditetapkannya besaran upah minimum kota (UMK) oleh Gubernur Ahmad Heryawan (Aher), Rabu (10/12).
Mereka mendobrak pagar kantor gubernur Jawa Barat di Jalan Diponogoro, Bandung. Para buruh kesal karena Aher tidak menemui para buruh untuk membahas langsung pengkoreksian penetapan besaran UMK.
Menurut salah satu perwakilan buruh, Herman, penetapan besaran UMK tidak meliputi kenaikan harga BBM.
"Mengubah nilai upah minimum kabupaten dan kota di Jawa Barat tahun 2015 disesuaikan dengan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)," ujarnya saat berorasi.
Salah satu perwakilan buruh, Herman mengatakan, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan harus menolak penangguhan upah untuk buruh yang masa kerjanya di atas setahun. Herman menyebutkan agar tuntutan buruh bisa langsung sampai ke pemerintah setempat maka Aher harus segera menghadap kepada para buruh yang berunjuk rasa.
Aliansi Buruh Jawa Barat mengancam akan menginap di kantor gubernur jika Aher tidak kunjung menemui mereka.
Sejumlah pasukan pengamanan pengendalian massa dari Kepolisian Kota Bandung dan Brigade Mobil berjaga dalam aksi unjuk rasa buruh tersebut. Satu unit kendaraan meriam air dan satu unit mobil komando juga dikerahkan.
Editor: Antonius Eko