NUSANTARA

Beasiswa Mahasiswa Miskin Banyuwangi Total Rp 75 Miliar

"KBR, Banyuwangi - Juru Bicara Pemkab Banyuwangi Juang Pribadi mengatakan, dana Rp 7,5 miliar itu merupakan akumulasi sejak diluncurkannya program beasiswa "Banyuwangi Cerdas" pada 2011."

Beasiswa Mahasiswa Miskin Banyuwangi Total Rp 75 Miliar
banyuwangi, beasiswa, mahasiswa, portalkbr

KBR, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur mengklaim sudah mengelontorkan dana Rp 7,5 miliar untuk beasiswa 500 mahasiswa kurang mampu berprestasi. Dana itu untuk membantu para mahasiswa dari Banyuwangi yang menempuh kuliah di berbagai perguruan tinggi. Juru Bicara Pemkab Banyuwangi Juang Pribadi mengatakan, dana Rp 7,5 miliar itu merupakan akumulasi sejak diluncurkannya program beasiswa "Banyuwangi Cerdas" pada 2011.

Di Banyuwangi ada dua beasiswa yang diberikan Pemerintah setempat, yaitu beasiswa yang anggaranya diberikan sekali selama menjadi mahasiswa dan yang diberikan per semester selama 8 semester. Melalui beasiswa tersebut, pemkab berharap generasi muda di Banyuwangi bisa meneruskan pendidikanya hingga ke perguruan tinggi.

“Dengan kriteria utama bagi mahasiswa yang ingin mendapatkan itu adalah cerdas, dibuktikan dengan IPK 3,0 kemudian untuk yang 3,5 untuk perguruan tinggi swasta. Untuk anggaran tahun 2015 itu adalah mahasiswa berprestasi kurang mampu itu 650 juta. Untuk mahasiswa tersebar di seluruh Indonesia,”kata Juang Pribadi (27/12).

Juru Bicara Pemkab Banyuwangi Juang Pribadi menambahkan, pihaknya akan menggelontorkan dana beasiswa itu setiap tahun. Untuk tahun 2015, dana beasiswa dialokasikan sebesar Rp 3 miliar. Selain model beasiswa yang sudah ada, Pemkab Banyuwangi juga menambah skema beasiswa untuk mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi, anak yatim, serta penyandang disabilitas.

  • banyuwangi
  • beasiswa
  • mahasiswa
  • portalkbr

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!