NUSANTARA

BBM Bersubsidi Turun Menjadi Rp7.600 per Liter

"Pemerintah menurunkan harga premium dan solar untuk Bulan Januari. Premium yang sebelumnya Rp8.500 menjadi Rp7.600 per liter, sementara solar yang sebelumnya Rp7.500 menjadi Rp7.250 per liter."

BBM Bersubsidi Turun Menjadi Rp7.600 per Liter
BBM Bersubsidi, Liter

KBR, Jakarta - Pemerintah menurunkan harga premium dan solar untuk Bulan Januari. Premium yang sebelumnya Rp8.500 menjadi Rp7.600 per liter, sementara solar yang sebelumnya Rp7.500 menjadi Rp7.250 per liter.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan harga akan berubah tiap bulannya menyesuaikan harga minyak dunia. Subsidi diberikan untuk  solar sebesar Rp1.000 per liter dengan alasan solar lebih banyak digunakan untuk kegiatan perekonomian. Sementara subsidi untuk premium diberikan sebesar Rp1.000 per liter sebagai biaya distribusi untuk kawasan luar Jawa Madura dan Bali.

“Akan ada tiga jenis bahan bakar minyak yakni BBM tertentu yaitu BBM yang diberikan subsidi, BBM Khusus penugasan yang sebetulnya bukan subsidi, tapi karena harus didistribusikan ke wilayah yang jauh maka perlu support pemerintah, tidak diberikan subsidi tapi diberikan biaya penugasan,” kata Menteri ESDM Sudirman Said di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (31/12).

Sudirman menambahkan jenis BBM yang ketiga adalah BBM Umum yang tidak diberikan subsidi dan mengikuti harga keekonomian pasar.

Sementara itu penentuan harga solar dihitung  dengan formula sesuai dengan harga dasar ditambah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dikurangi subsidi Rp1.000.

Penambahan Laba SPBU


Sementara, Kementerian ESDM juga menambah laba Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dari Rp240 menjadi Rp280 setiap liternya.

Menurut Sudirman Said, penambahan laba dilakukan dengan menambah selisih harga jual BBM Pertamina ke SPBU dengan harga jual SPBU ke konsumen. Ia mengatakan kebijakan tersebut dilakukan agar SPBU memperbaiki layanan dan mampu bersaingan dengan SPBU asing.

"Kepada SPBU Pemerintah memberikan kebijakan memberi margin lebih. Tahun ini diberikan tambahan margin 17 persen. Jadi yang tadinya Rp 240 setiap liter menjadi Rp 280. Margin tambahan ini dimaksudkan supaya SPBU memperbaiki mutu layanan, memperbaiki toliet. Supaya punya daya saing," ujar Sudirman.

Ia menambahkan pihaknya juga menambah laba PT Pertamina. Namun ia tidak menyebutkan jumlah penambahan laba tersebut. Sudirman mengatakan penambahan laba itu bertujuan agar Pertamina mempercepat pembangunan kilang tambahan. Dengan begitu ia juga berharap Pertamina bisa mempercepat peralihan produksi Premium ke Pertamax.

Editor: Anto Sidharta




  • BBM Bersubsidi
  • Liter

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!