NUSANTARA

Banjir di Aceh Utara Makin Meluas

"KBR, Lhokseumawe "

Banjir di Aceh Utara Makin Meluas
aceh, banjir

KBR, Lhokseumawe – Belasan Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dikepung bencana alam banjir. Bencana alam tersebut terus meluas seiring tingginya potensi curah hujan yang melanda di daerah itu.

Kepala Dinas Sumber Dauya Air dan Energi Sumber Daya Mineral (SDA dan ESDM) Aceh Utara, Mawardi membenarkan berdasarkan hasil evaluasi di lapangan banjir terus bertambah parah. Ribuan masyarakat dinyatakan mengungsi di sejumlah tenda darurat.

"Akhir tahun memang kondisi cuaca Kita sudah lazim, bahwa dalam bulan ber.., ber.., ini kan bulan penghujan. Jadi, intensitas hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Desember sampai pertengahan Januari, itu intensitas hujan masih-masih tinggi. Dari pengalaman data-data Kita curah hujan yang Kita peroleh dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Terus kemudian hampir seluruh wilayah Kita itu memang terkena banjir, ” kata Mawardi kepada KBR, Senin (22/12).

Menurut Dia, banjir semakin terus meluas dikarenakan jebolnya tanggul sungai yang tersebar di sejumlah kecamatan. Kerusakan tersebut berdampak terhadap luapan air sungai, sehingga langsung merendam rumah-rumah penduduk. Ketinggian air rata-rata mencapai 1 sampai 2 Meter. Namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana alam tersebut.  

Masing-masing Kecamatan Langkahan, Lhoksukon, Matangkuli, Samudera, Tanah Pasir, Lapang, Seunuddon, Tanah Jambo Aye, Sawang, Cot Girek, Syamtalira Bayu, Geureudong Pase, Meurah Mulia dan Simpang Kramat.

Ia menambahkan, pihaknya terpaksa mengerahkan beberapa alat berat untuk membendung banjir, agar tak meluas di sana, mulai excavator, beko dan truck. Bahkan, armada angkutan milik tim Search and Rescue (SAR) dioperasionalkan dilokasi untuk melakukan evakuasi korban banjir.

Editor: Pebriansyah Ariefana

  • aceh
  • banjir

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!