NUSANTARA

Warga Kanada Sampaikan Dukungan untuk Tapol Papua

"Kesenian asal Papua ternyata disukai oleh seorang warga Kanada. Namanya, Jeremy Bally. Ia sangat fasih menyanyikan lagu Papua berbahasa Asmat, Mambo Simbo."

Radio Swara Nusa Bahagia

Warga Kanada Sampaikan Dukungan untuk Tapol Papua
Warga Kanada, Tapol Papua, Jeremy Bally

KBR68H, Jayapura – Kesenian asal Papua ternyata disukai oleh seorang warga Kanada. Namanya, Jeremy Bally. Ia sangat fasih menyanyikan lagu Papua berbahasa Asmat, Mambo Simbo.

Siang itu ditemani dengan gitar ukulele, bersandal jepit, celana pendek dan kaos berwarna abu-abu, dia dan dua orang perempuan Papua terus menyanyikan beberapa lagu berbahasa Papua di pelataran Gedung Dewan Kesenian Papua di Jayapura.

“Saya sudah dua kali berkunjung ke Papua, tepatnya ke Jayapura. Pertama kali ke Jayapura pada tahun 2011 dan ini kali kedua saya mengunjungi Jayapura. Pada kesempatan ini saya datang untuk bertemu langsung dengan tahanan politik di Lapas Abepura untuk menyampaikan pesan dukungan solidaritas dari para aktivis yang berada di tujuh negara, diantaranya Belanda, Selandia Baru, Inggris, Kanada, Amerika, Irlandia dan Indonesia,” jelas Jeremy kepada wartawan di Jayapura, Senin kemarin(16/12).

Ia mengaku berjuang untuk kepentingan Papua selama setengah tahun terakhir ini.

“Selama enam bulan terakhir, saya naik sepeda keliling negara-negara tersebut untuk dukungan bagi Papua,” tambah Jeremy. Namun, ia tidak menjelaskan tujuan pemberian dukungan itu.

Senin siang kemarin, ia bertemu dengan tahanan politik di Penjara Abepura seperti Filep Karma, Forkorus Yoboisembut, Selfius Bobii, Viktor Yeimo, Dominikus Sorabut dan Jefri Murib.

“Tahanan dan narapidana politik tersebut dalam keadaan sehat dan tidak ada masalah. Saya yakin petugas penjara memperlakukan mereka dengan baik. Ada 40 kartu pos yang saya sampaikan kepada mereka dan mereka sangat senang menerima dukungan solidaritas lewat kartu itu,” katanya.

Ia mengklaim keadaan di Papua yang dijumpai hari ini sangat bertolak belakang dengan informasi yang diterimanya di beberapa negara. “Saya merasa nyaman berada di Jayapura, Papua. Situasi yang saya dengar tentang Papua, sangat berbeda dengan apa yang dirasakan saat ini. Pesan yang saya terima tentang Papua adalah tempat yang tidak aman dan menakutkan,” ungkapnya.

Dia juga merasa senang dapat diterima dengan baik oleh Kepala Penjara Kelas II A Abepura, bahkan petugas penjara banyak yang memintanya untuk foto bersama.

“Saya senang bisa bertemu langsung dengan tahanan politik itu. Ini adalah akhir dari kampanye saya untuk Papua dengan menyampaikan langsung kartu pos itu langsung kepada tahanan politik. Setelah ini saya akan kembali ke Kanada dan melanjutkan aktivitas seperti biasanya,” paparnya. (Katharina Lita)

Editor: Anto Sidharta

  • Warga Kanada
  • Tapol Papua
  • Jeremy Bally

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!