NUSANTARA

Perayaan Tahun Baru di Surakarta Tanpa Pesta Kembang Api

"Pemkot Surakarta, Jawa Tengah, berencana menggelar perayaan tahun baru dengan menggelar car free night atau malam bebas dari kendaraan. Wali Kota Surakarta, Hadi Rudyatmo mengatakan perayaan menyambut tahun 2014 itu juga digelar tanpa pesta kembang api."

Yudha Satriawan

Perayaan Tahun Baru di Surakarta Tanpa Pesta Kembang Api
tahun baru, kembang api, surakarta

KBR68H,Surakarta - Pemkot Surakarta, Jawa Tengah,  berencana menggelar perayaan tahun baru dengan menggelar car free night atau malam bebas dari kendaraan. Wali Kota Surakarta, Hadi Rudyatmo mengatakan perayaan menyambut tahun 2014 itu juga  digelar tanpa pesta kembang api. 


Menurut Rudy, pesta kembang api dikhawatirkan akan berdampak pada situasi dan kondisi keamanan di kota itu.


“untuk car free night malam tahun baru nanti tidak ada pesta kembang api, kita ganti terompet saja. Itu sudah kita sepakati. Tahun 2014 kan tahun politik, sangat rentan situasi dan kondisinya. Jangan sampai ada ledakan-ledakan mercon atau kembang api yang bisa memicu gangguan keamanan. Masyarakat bisa lebih aman dan nyaman merayakan tahun baru. Tahun 2014 harus betul-betul kita jadikan tahun yang aman dan kondusif. Pesta demokrasi,” kata Hadi. 


Setiap tahun, Pemkot Surakarta menggelar perayaan tahun baru berupa car free night atau malam bebas dari kendaraan. Acara tersebut berlangsung di sepanjang jalan Slamet Riyadi hingga di dalam kompleks Balaikota Surakarta. 


Pengumpulan massa tersebut mengakibatkan kemacetan dan kebisingan. Bahkan warga melewati perkampungan dengan kondisi jalan atau gang sempit untuk menghindari kemacetan. 


Selama dua tahun ini Surakarta merayakan tahun baru tanpa pesta kembang api. Tahun sebelumnya selalu dilakukan pesta kembang api yang menghabiskan biaya sekitar 5 juta rupiah. Pesta kembang api berlangsung selama 15-30 menit. 


Editor: Antonius Eko 

  • tahun baru
  • kembang api
  • surakarta

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!