NUSANTARA

Pemuda Dayak: Tak Ada Tempat untuk FPI di Kalteng

Pemuda Dayak: Tak Ada Tempat untuk FPI di Kalteng
pemuda dayak, FPI, ditolak

KBR68H, Jakarta – Pemuda Dayak, Dewan Adat dan juga Paguyuban Suku-suku yang ada di Kalimantan Tengah tetap menolak kehadiran ormas FPI di wilayah itu. Ketua Gerakan Pemuda Dayak Kalimantan Tengah Yansen Binti mengatakan, bukan hanya FPI yang ditolak tetapi juga ormas yang diduga merupakan underbow FPI seperti Laskar Anti Korupi 45 (LAKI 45).


Kata Yansen, masyarakat Kalimantan Tengah mendukung aksi pemberantasan korupi. Namun, LAKI 45 diduga kuat terkait dengan ormas FPI. Kata Yansen, Ketua Umumnya Muchsin Alatas adalah orang FPI yang sempat konflik dengan warga Dayak saat ormas itu ditolak masuk ke Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu.


“Kami dapat info bahwa pendiri LAKI 45 itu adalah tokoh FPI dicampur dengan sejumlah jendral. Pada prinsipnya kami mendukung pemberantasan korupsi, namun orang yang ada dalam LAKI 45 itu ternyata masih ada kaitannya dengan FPI. Karena itu kami menolak kehadiran mereka untuk meresmikan LAKI 45, pekan lalu,”ujar Yansen ketika dihubungi KBR68H, Senin (23/12).


Yansen menambahkan, Pemuda Dayak bersama dengan Dewan Adat serta Paguyunan Suku-suku di Kalimantan Tengah masih tetap memegang komitmen untuk melarang FPI masuk ke wilayah itu. Kata dia, kehadiran FPI hanya akan memicu konflik di Kalimantan Tengah.


Akhir pekan lalu, Seribuan warga Dayak melakukan aksi demonstrasi di Bandar Udara Tjilik Riwut,Palangkaraya). Aksi itu, digelar untuk menolak kedatangan Ketua Front Pembela Islam Muchsin Al Attas yang direncanakan datang melantik pengurus Lembaga Antikorupsi Pejuang 45 (LAKI P45).


  • pemuda dayak
  • FPI
  • ditolak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!