NUSANTARA

Jelang Tahun Baru, 4500 Kendaraan Per Hari Menyebrang Ke Bali

"KBR68H, Banyuwangi- Arus kendaraan yang menyeberang ke pulau Bali lewat pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur meningkat"

Hermawan

Jelang Tahun Baru, 4500 Kendaraan Per Hari Menyebrang Ke Bali
tahun baru, pelabuhan ketapang, bali, pt asdp



KBR68H, Banyuwangi- Arus kendaraan yang menyeberang ke pulau Bali lewat pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur meningkat. Manager Operasional PT ASDP Ketapang Banyuwangi Saharudin Kotto mengatakan, sebagian besar kendaraan yang menyeberang ke Pulau Bali adalah kendaraan roda empat pribadi, bus pariwisata dan kendaraan roda dua. Kata dia, kepadatan kendaraan di pelabuhan terjadi malam hingga pagi hari. Sedangkan untuk penumpang pejalan kaki juga mengalami peningkatan 5 persen di banding hari- hari biasa.

“Hanya dalam pelabuhanya khusunya kendaraan pribadi sama bus- bus rombongan.Tapi Alhamdulillah mungkin sekitar jam 10 habis menyebrang semua karena tadi malam mulai jam 1 malam mereka sudah berangkat. Rata- rata mereka yang liburan tahun baru ke Bali sama libur anak sekolah yak arena bersamaan libur anak sekolah sehingga mereka banyak rombongan- rombongan terkait bu-bus pariwisata ini. 27 ribu penumpang dan untuk roda empat campuran rata- rata 4500 per hari,”kata Saharudin Kotto kepada KBR68H, Sabtu (28/12).

Manager Operasional PT ASDP Ketapang Banyuwangi Saharudin Kotto menambahkan, lonjakan kendaraan yang hendak menyebrang ke Bali diperkirakan terjadi hingga hari Minggu malam besok. PT ASDP ketapang mengaku telah mengoperasikan 36 armada kapal jelang perayaan tahun baru, ini. Puncak arus balik liburan dari Pelabuhan Gilimanuk Bali, diperkirakan terjadi pada tanggal 3 hingga 4 Januri mendatang
 
Editor: Nanda Hidayat

  • tahun baru
  • pelabuhan ketapang
  • bali
  • pt asdp

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!