KBR68H, Jombang – Kapasitas ruangan di Rumah Sakit Umum Daerah Jombang, Jawa Timur tak cukup lagi menampung pasien Demam Berdarah atau DBD.
Jumlah pasien terus bertambah sejak satu pekan terakhir. Sebagian pasien didominasi anak usia 1 hingga 12 tahun. Sebagian diantaranya terpaksa di rawat di lorong ruangan.
Wakil Direktur RSUD Jombang Puji Umbaran mengatakan, ruangan untuk merawat pasien DBD anak di rumah sakit tersebut sebenarnya hanya bisa menampung sekitar 30 pasien. Kini rumah sakit sudah merawat hingga 60 anak yang positif DBD.
"Tren DBD luar biasa. Di hari biasa mungkin kita hanya menangani
sekitar lima enam kasus. Sekarang total ada 60 pasien DB," kata Puji
Umbaran.
Pasian yang datang ada yang sudah mencapai tahap bahaya (grade 3 dan 4). "Tapi Alhamdulillah tidak ada kematian."
Meningkatnya jumlah pasien membuat pengelola rumah sakit terpaksa menyulap lorong-lorong menjadi tempat perawatan. "Lorong atau tempat yang biasanya dijadikan inhouse permainan anak, kita manfaatkan untuk pelayanan. Kita pasang extra bed dan bisa menampung sampai 60 tempat tidur," tambah Puji.
Puji Umbaran menjelaskan, siklus penyakit DBD umumnya marak pada awal musim penghujan. Namun demikian, rumah sakit sudah mengatisipasi tren kasus DBD itu dengan berkoordinasi dengan seluruh Puskesmas. Ia menjelaskan, melonjaknya jumlah pasien DBD itu tidak akan mempengaruhi layanan petugas terhadap pasien.