NUSANTARA

OTK Tembak 2 Pekerja Pembangunan Puskesmas di Papua

"Korban tewas bernama Wahyu (55 tahun) dan korban luka adalah Ilham (43 tahun)."

Arjuna Pademme

OTK Tembak 2 Pekerja Pembangunan Puskesmas di Papua
Korban penembakan OTK saat dievakuasi ke Timika, Selasa, 08 November 2022. Foto: Dok. Humas Polda Papua

KBR, Jayapura- Dua orang pekerja pembangunan puskesmas di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, ditembak orang tak dikenal (OTK) pada Selasa, 08 November 2022.

Juru bicara Polda Papua, Ahmad Mustofa Kamal mengatakan satu pekerja tewas ditembak OTK di bagian lambung, dan satu lainnya luka tembak di bagian pundak kanan. Korban tewas bernama Wahyu (55 tahun) dan korban luka adalah Ilham (43 tahun).

"Selasa pagi, tiga pekerja pembangunan puskesmas ini, hendak berangkat kerja menggunakan tiga sepeda motor. Saat melintas di Kampung Julukoma tiba-tiba mereka ditembak oleh orang tidak dikenal (OTK). Dua pekerja terkena tembakan, dan satu lainnya selamat," kata Ahmad Mustofa Kamal dalam siaran pers tertulis, Selasa petang, (8/11/2022).

Baca juga:

Juru bicara Polda Papua, Ahmad Mustofa Kamal mengatakan kedua korban sempat dibawa ke Puskesmas Beoga, untuk mendapat penanganan medis. Akan tetapi, nyawa salah satu korban tidak tertolong.

Kini, korban tewas dan korban luka telah dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika. Korban luka mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Mimika. Sedangkan korban tewas belum dimakamkan, karena menunggu pihak keluarga datang.

Sementara itu, Tim Satgas Damai Cartenz langsung menuju lokasi, setelah mendapat laporan kejadian itu. Saat ini tim gabungan TNI/Polri masih mengejar OTK terduga pelaku penembakan, dan meningkatkan patroli di Kabupaten Puncak.

Editor: Sindu

  • Penembakan di Papua
  • Polda Papua
  • Kabupaten Puncak
  • OTK Tembak Pekerja Puskesmas

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!