KBR, Semarang- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta sekolah untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) jika terdapat siswa yang terkonfirmasi positif covid-19. Ganjar mengungkapkan, selain pemberhentian PTM, diperlukan adanya satgas covid-19 di sekolah-sekolah untuk memantau dan evaluasi selama berjalannya PTM.
"Langsung tutup dua minggu terus evaluasi, seperti yang terjadi di Tegal laporkan langsung di random sampling. Karena bukan tidak mungkin mereka bisa ketularan. Kemarin data yang masuk rata-rata tanpa gejala. Makanya SOP langsung ditutup PTMnya dan meminta setiap sekolah memiliki satgas covid-19," ungkap Ganjar di Semarang, Senin (02/11/21) .
Ia menjelaskan, baik siswa dan tenaga pendidikan yang terkonfirmasi positif covid-19 agar mendapatkan perawatan dan segera diisolasi. Serta perlunya tracing dan testing pada seluruh siswa hingga guru di sekolah tersebut.
"Tracing itu penting sebagai bentuk antisipasi penularan," jelasnya.
Ganjar mengimbau kepada orang tua murid agar tidak lengah dalam memantau anak-anak pasca melakukan aktifitas serta menerapkan protokol kesehatan ketat.
" Tolong partisipasi orang tua juga memantau anak-anak ketika pulang dari sekolah," imbuhnya.
Baca juga:
- Klaster PTM Sekolah, Gubernur Ganjar: Jangan Nekat Kalau Tidak Siap
- KPAI Sarankan PTM Terbatas Tidak untuk SD, Kenapa?
Sebelumnya Dinas Kesehatan Kota Semarang, Jawa Tengah menemukan 70 siswa terkonfirmasi COVID-19 dari hasil test PCR secara acak kepada 3.279 murid. Kepala Dinas Kesehatan , Abdul Hakam menyebut tes PCR acak dilakukan untuk mengeveluasi pembelajaran tatap muka (PTM) di wilayahnya.
"Dari 3.279 yang kita periksa ada 70 yang terkonfirmasi dengan atau 1 persen dari total yang kita lakukan, dengan rentang usia yang terkonfirmasi COVID-19 usia 6-12 tahun ada 31 orang, lalu usia 12-15 ada 23 orang, 15-18 tahun ada 5 orang dan usia lebih dari 19 ada 11 orang," ungkap Hakam di Semarang, Senin (01/11/21).
Ia menjelaskan, temuan 70 siswa terkonfirmasi positif covid-19 terdiri dari 37 perempuan dan 33 Laki-laki dengan rentang usia 6 hingga 18 tahun dari Sekolah Dasar(SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Editor: Rony Sitanggang