BERITA

Pengungsi Erupsi Merapi di Jateng Hampir 1.500 Jiwa

"Ribuan warga itu berasal dari 3 kabupaten Jawa Tengah"

Anindya Putri

Pengungsi Erupsi Merapi di Jateng Hampir 1.500 Jiwa
Ilustrasi merapi. (Foto: Antara)

KBR, Semarang- Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Tengah mencatat 1.403 warga mengungsi akibat erupsi Gunung Merapi. Ribuan warga itu berasal dari 3 kabupaten Jawa Tengah. Humas PMI Jateng, M. Nashir mengungkapkan pengungsi paling banyak yakni berasal dari Kabupaten Magelang yakni 808 jiwa dengan prioritas kelompok rentan.

"Update 15 November tadi malam jam 21.00 itu sudah ada 1.403 jiwa. Prioritas saat ini yang kelompok rentan dulu rata-rata ibu hamil, balita, lansia dan disabilitas. Paling banyak ada di kabupaten Magelang ada 9 pengungsian. Kalau kami fokus sosialiasi protokol kesehatannya dan saat ini belum ada penambahan relawan karena kondisi masih aman terkendali," ungkap Nashir kepada KBR di Semarang, Senin (16/11/20) .

Menurut Nashir, hingga saat ini pengungsi yang menjadi prioritas yakni kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, balita, disabilitas dan orang sakit. Selain itu, Desa warga yang mengungsi berada di kawasan rawan bencana ( KRB) III berjarak 5 kilometer dari puncak Merapi.

Ia menjelaskan, meski jumlah pengungsi terus bertambah dalam sepekan. PMI Jateng belum berencana untuk menambah jumlah relawan yang siaga di barak pengungsian lantaran belum adanya kondisi darurat.

"Saat ini kami masih siaga dengan 300 personil dan berkoordinasi dengan PMI kabupaten sekitar," imbuhnya.

Dari data yang dihimpun KBR dari total 1.403 warga yang mengungsi yakni berasal dari Kabupaten Magelang 808 jiwa, Klaten 401 jiwa dan Boyolali 194 jiwa. Dengan total 16 titik pengungsian.

Editor: Friska Kalia

  • erupsi Merapi
  • Merapi
  • DIY
  • DI Yogyakarta
  • PMI

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!