NUSANTARA

Inovasi Digital Dongkelor dan Konsultasi Online Anak

Inovasi Digital Dongkelor dan Konsultasi Online Anak

KBR, Jakarta- Dampak pandemi COVID-19 mendorong para penyedia layanan publik untuk melakukan inovasi dalam memberi layanan masyarakat berbasis teknologi digital. Selain itu, di masa ini para penyelenggara layanan publik mengubah mindset bahwa digitalisasi merupakan solusi dalam akselerasi dan penyederhanaan pelayanan, sehingga layanan tatap muka bertransformasi menjadi layanan online.

Dinas Perpustakaan Kota Makassar, misalnya, pada 2 Mei 2020, meluncurkan DONGKELOR (Dongeng Keliling Online dari Rumah). Inovasi ini dilakukan dengan memindahkan semua aktivitas perpustakaan ke dunia maya. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya mendongeng, meningkatkan minat baca, dan mengedukasi pencegahan COVID-19.

Pustakawan Madya Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan, mengatakan bahwa kebingungan teman-teman pendongeng terkait bagaimana caranya agar kegiatan dongeng tidak berhenti, menjadi awal lahirnya Dongkelor.

“Berawal dari kebingungan teman-teman pendongeng, pada 26 April, kami berupaya membuat konsep bagaimana kegiatan yang sebelumnya berlangsung secara offline ini bisa dipindahkan ke media digital,” tutur Tulus di Program Ruang Publik KBR, Kamis (5/11/2020).

Tidak hanya membahas mengenai dongeng, Dongkelor juga menyediakan edukasi Covid-19 kepada masyarakat. Awalnya, Dongkelor hanya tayang di Instagram, namun saat ini Dongkelor juga ditayangkan di Youtube. Sistem dongeng online Dongkelor, dilakukan dengan cara mengambil gambar atau tapping di studio Perpustakaan Kota Makassar setiap hari Selasa, kemudian diolah oleh tim editor untuk ditayangkan pada hari Sabtu. Jadi, video yang ditayangkan sudah melalui proses editing terlebih dahulu.

“Proses editing ini dilakukan untuk bisa menyaring yang tidak penting. Jadi melalui editing, harapannya, kita sudah bisa memberikan video yang terbaik bagi anak-anak. Selain itu, proses edit ini juga dilakukan agar durasi video tidak terlalu panjang, maksimal 40 menit,“ jelas Tulus.

Dongkelor berisi tiga konten, yaitu edukasi Covid bagi anak, dongeng, dan promosi perpustakaan digital. Jadi bagi anak-anak yang mau mengakses perpustakaan, mereka tidak perlu datang langsung ke tempat, bisa langsung ke e-pustaka Kota Makassar.

Selain Dongkelor, ada juga inovasi dari Balai Anak Handayani di Jakarta. Ini adalah lembaga penyedia layanan rehabilitasi sosial bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus. Kini pelayanan rehabilitasi sosial dilakukan secara daring melalui konsultasi online bagi anak.

Neni Riawati, Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani, DKI Jakarta, mengatakan bahwa sejak pandemi Covid-19, kegiatan konsultasi bagi anak berkebutuhan khusus dapat dilakukan secara online.

“Anak kebutuhan khusus ini misalnya, seperti anak korban tindak kekerasan, pencurian, radikalisme, penelantaran, dan lain sebagainya,” jelas Neni.

Proses rehabilitasi yang dilakukan oleh Handayani, akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing anak. Handayani sendiri tidak bekerja sendirian, tetapi juga bekerja sama dengan kepolisian, kejaksaan, dan dinas sosial di seluruh Indonesia.

“Situasi pandemi saat ini, akhirnya mengubah pola bekerja kami. Jika tadinya harus ada pendekatan- pendekatan tertentu yang dilakukan pada anak, situasi social distancing membuatnya menjadi sulit.

Namun demikian, kami tetap melayani dengan tentunya mengacu pada protokol kesehatan,” tutur Neni. Neni juga menyarankan, agar masyarakat tidak perlu khawatir soal privasi anak. Sebab dalam proses konsultasi, pihak Handayani akan sangat privasi anak, dan tidak akan melakukan aktivitas chat lewat media sosial.

Selain program konsultasi online, Handayani juga punya program Medsos Go to School. Program ini berfungsi menyebarkan informasi untuk mensosialisasikan motivasi anak melalui media digital. 

Untuk konsultasi online, masyarakat bisa menghubungi Handayani lewat WhatsApp di nomor 085894108978 atau bisa juga menghubungi melalui akun Instagram @brsampkhandayani.

  • #satgascovid19
  • #IngatPesanIbu
  • #pakaimasker
  • #jagajarak
  • #cucitangan
  • #cucitanganpakaisabun
  • #hindarikerumunan
  • #KBRLawanCovid19

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!