BERITA

Pasca-Rusuh, Ratusan Murid SMA di Wamena Belum Kembali Sekolah

""Baru 544 dari total 900 siswa di SMA Negeri 1 Wamena yang sudah masuk sekolah.""

Adi Ahdiat

Pasca-Rusuh, Ratusan Murid SMA di Wamena Belum Kembali Sekolah
Anggota Polri melakukan pemulihan trauma pascakerusuhan untuk siswa SD Yayasan Pendidikan Islam Kota Wamena, Papua, Sabtu (12/10/2019). (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta- Situasi di Wamena, Papua, hingga kini belum pulih sepenuhnya setelah dilanda kerusuhan pada September 2019 lalu. 

Di sektor pendidikan, misalnya. Menurut Kepala SMA Negeri 1 Wamena Yosep Wibisono, sampai sekarang ada ratusan murid yang belum kembali sekolah.

"Baru 544 dari total 900 siswa di SMA Negeri 1 Wamena yang sudah masuk sekolah. Sebagian dari jumlah yang belum masuk sekolah itu ada yang dititipkan di sekolah lain di luar Papua, dan sebagiannya tidak jelas," ungkap Yosep kepada Antara, Jumat (1/11/2019).

"Ada siswa belum masuk yang tidak ada keterangan, sehingga pada kesempatan ini saya sampaikan kepada orang tua untuk proaktif melapor ke sekolah mengenai anak-anak," katanya lagi.


44 Murid Pindah Sekolah karena Trauma

Yosep juga menyampaikan ada 44 murid dan 3 guru SMA Negeri 1 Wamena yang minta pindah sekolah karena trauma.

"Sebanyak 44 siswa itu saya sudah tanda tangan surat pindahnya," kata dia.

Menurut Yosep, puluhan murid dan tiga guru itu memutuskan keluar dari Wamena karena khawatir akan terjadi peristiwa kerusuhan lagi.

Pada 23 September 2019, Kota Wamena dilanda kerusuhan besar. Kerusuhan itu menelan setidaknya 31 korban jiwa, merusak sekitar 700 bangunan rumah dan kantor, serta merusak ratusan unit mobil dan sepeda motor.

Saat ini Presiden Jokowi sudah memerintahkan jajarannya membangun kembali bangunan-bangunan yang rusak dalam kerusuhan.

"Kita pengen ini juga semuanya dikerjakan cepat. Kembali semuanya normal. Ekonomi juga bergerak kembali normal. Saya kira itu yang kita harapkan di Wamena," kata Jokowi saat berkunjung ke Wamena, Senin (28/10/2019).

Editor: Sindu Dharmawan

  • Rusuh Wamena
  • rasisme
  • konflik papua
  • Papua
  • Jokowi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!