BERITA

Gubernur Anies Baswedan Rekrut 1.400 Relawan Banjir

"Selama ini, laporan banjir yang masuk ke "Jakarta Smart City" masih harus diverifikasi kebenarannya."

Astri Yuanasari

Gubernur Anies Baswedan Rekrut 1.400 Relawan Banjir
Pekerja melakukan pemasangan dinding turap atau atau sheetpile di Kali Sentiong, Kemayoran, Jakarta, Senin (12/11/2018). Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta melakukan pemasangan turap bertujuan untuk mengantisipasi banjir serta tanah amblas di pinggir sunga

KBR, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merekrut 1.400 relawan untuk memberikan laporan dan peringatan dini ancaman banjir. Selama ini, kata Gubernur Anies Baswedan, laporan banjir yang diterima "Jakarta Smart City" banyak yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Sehingga, Unit Pengelola Teknis (UPT) perlu memverifikasi terlebih dahulu laporan-laporan banjir yang masuk.

"Kita juga siapkan antisipasi penanggulangan dengan lebih dari 1.400 relawan yang sudah terverifikasi untuk melakukan monitoring antisipasi di lapangan, sekaligus memberikan early warning. Selama ini kita menerima Laporan banjir, itu harus kita verifikasi. Karena bagaimana mungkin kita menerima laporan tetapi kita tidak tahu validitas laporannya, dan itu problem di kita," kata Anies di Balaikota Jakarta, Selasa (13/11).

Anies menambahkan, proses verifikasi selama ini dapat memperlambat kerja Pemprov DKI untuk menindaklanjuti laporan tersebut. Untuk itu, pihaknya merekrut 1.400 relawan yang sudah terseleksi dan terverifikasi oleh Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta untuk melaporkan titik-titik banjir di Jakarta.

Anies mengatakan relawan yang telah terverifikasi memiliki pengetahuan tentang tata cara menyampaikan laporan titik banjir secara akurat. Relawan tersebut terdiri dari Ketua RT/RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).

Selain itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengatakan, telah menyiagakan 450 pompa air untuk mengatasi ancaman banjir di Jakarta. Pompa air tersebut akan disiagakan di titik-titik yang rawan banjir. Data Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyebutkan, saat ini terdapat lebih dari 30 titik rawan banjir.

Anies menambahkan, pihaknya juga akan melakukan rekayasa lalu-lintas di tempat-tempat rawan banjir. Namun, ia belum menjelaskan secara rinci soal rekayasa lalu-lintas yang akan diterapkan nantinya.

"Juga kita melakukan rekayasa lalu lintas di tempat-tempat yang rawan ada banjir, karena kemarin saya sampaikan, kita ini ada titik-titik yang sudah sering kena banjir, tapi tidak ada antisipasi rekayasa lalu-lintas. Akibatnya dampak banjir dan kemacetan lalu-lintas dirasakan oleh masyarakat banyak," imbuhnya.

Pemprov DKI, juga akan melakukan sosialiasi di tempat-tempat yang berpotensi banjir, khususnya dalam kaitan melakukan tanggap darurat demi meningkatkan kesiapsiagaan warga menghadapi banjir yang sudah menjadi langganan di ibukota.

Editor: Fadli Gaper 

  • banjir Jakarta
  • banjir
  • banjir ibukota
  • jakarta smart city
  • anies baswedan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!