BERITA

Cegah Banjir, 7 Sungai di Cirebon Dikeruk

"Pengerukan ini dilakukan kepada 7 sungai yang melintasi 3 Kecamatan di Cirebon"

Frans Mokalu

Cegah Banjir, 7 Sungai di Cirebon Dikeruk
Alat berat mengeruk endapan di Sungai Citepus di Sirnaraga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/11/2018). (Foto: Antara/Raisan Al Farisi)

KBR,Cirebon- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat akan mengeruk 7 sungai untuk mengantisipasi banjir seiring meningkatnya intensitas hujan dalam beberapa bulan kedepan.

Kepala BPBD Kabupaten Cirebon Dadang Suhendra mengatakan, pengerukan  dilakukan  di  tujuh  sungai yang melintasi  Kecamatan Waled, Ciledug, dan Pasaleman. Menurutnya, sungai di wilayah Timur Kabupaten Cirebon saat ini dalam kondisi yang mengkhawatirkan karena tingginya sedimentasi sehingga potensi banjir semakin tinggi. 

“Bersama-sama masyarakat, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan instansi terkait akan mengeruk sungai di 3 Kecamatan. Ada yang sedimentasinya tinggi, tikungannya menyempit, tertutup sampah, dan lain-lain,” kata Dadang, Senin (26/11/2018).

Dikatakan Dadang, pengerukan akan dimulai pada Rabu (28/11/2018) mendatang dan dilakukan selama sembilan hari dengan menggunakan alat berat. Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon memasang papan petunjuk jalur evakuasi dan kebencanaan. Upaya lainnya dalam meminimalisir dampak bencana adalah mengedukasi masyarakat mengenai mitigasi bencana.

“Dari BPBD Pusat kita diberikan sebanyak 206 papan petunjuk untuk jalur evakuasi, titik kumpul, dan rambu-rambu petunjuk arah apabila terjadi bencana,” tuturnya.

Agar penanggulangan bencana ini benar-benar terintegrasi antara masyarakat dengan pemerintah, pihaknya pun menggandeng komunitas sukarelawan peduli sungai dan pecinta lingkungan untuk mengedukasi masyarakat mengenai kesiapsiagaan bencana.

Editor: Friska Kalia

 

  • banjir
  • normalisasi sungai
  • BPBD
  • musim hujan
  • mitigasi bencana

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!