HEADLINE

Polisi Selidiki Teror Terhadap Tiga Jurnalis Lumajang

"Polres Lumajang juga sudah diminta patroli di rumah ketiga jurnalis tersebut"

Polisi Selidiki Teror Terhadap Tiga Jurnalis Lumajang
Solidaritas untuk aktivis anti tambang Salim Kancil yang dibunuh di Lumajang (Foto: Eko Widianto/KBR)

KBR, Jakarta- Polda Jawa Timur tengah menyelidiki ancaman terhadap tiga jurnalis Lumajang. Juru bicara Polda Jawa Timur, Raden Argo Yuwono mengatakan, ketiga jurnalis tersebut juga mendapatkan perlindungan dari kepolisian. Kata dia, Polda telah menginstruksikan Polres Lumajang untuk melakukan patroli di rumah ketiga wartawan tersebut.

"Polda memang menerima laporan, berkaitan dengan wartawan yang diancam dengan SMS. Dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Polda Jawa Timur. Ya tunggu waktu, karena kita menggunakan asas praduga nggak bersalah. (Ada permintaan perlindungan?) Itu dari Polres Lumajang sudah langsung kita arahkan untuk patroli ke rumahnya. Jadi sebelum ada permintaan, sudah kita lakukan," kata Raden Argo kepada KBR, (7/11).

Sebelumnya, tiga wartawan televisi yaitu, wartawan Tvone Iwan, KompasTV Abdurrahman, dan wartawan JTV Arief, mendapatkan ancaman teror via SMS, usai melakukan liputan investigasi kasus tambang pasir ilegal yang berada di Desa Selok Awar- Awar Kabupaten Lumajang. Pesan singkat itu berisi ancaman pembunuhan dan teror bondet atau bom molotov jika ketiganya masih melanjutkan peliputan kasus tambang ilegal tersebut. 

Editor: Dimas Rizky

  • lumajang
  • jurnalis
  • teroris
  • tambang
  • hukum
  • polda
  • berita

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!