BERITA

Kabut Asap Ganggu Migrasi Burung Raptor

Kabut Asap Ganggu Migrasi Burung Raptor

KBR, Banyuwangi- Kebakaran hutan yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera berpotensi menggangu migrasi burung pemangsa atau raptor dari benua utara. Burung raptor mengalami disorientasi jalur karena terganggu kabut asap. Pengamat elang dari ProFauna Indonesia, Made Astuti mengatakan, burung raptor seperti elang terganggu pada saat melintasi Indonesia. Hal itu kata Made, diketahui, dari pola kebiasaan migrasi yang mengalami perubahan.

Menurut Made, sebelumnya puncak migrasi burung raptor jenis elang ini terjadi pada bulan Oktober. Namun hingga akhir bulan Oktober tidak banyak terlihat migrasi burung raptor melintas terutama di Pulau Jawa. Burung raptor migrasi dari daerah dingin ke kawasan yang lebih hangat. Selain iklim, pergerakan mereka juga terpengaruh cadangan makanan yang menipis di Utara.

“Sedikit berkurang juga bisanya itu awal Oktober itu kita sudah bisa nyatat 10 ribu lebih. Ini baru 1000 yang teramati," kata Made Astuti saat dihubungi KBR, Jumat (06/11). 

"ya saya kurang tahu ya apa saya yang kurang tepat ya waktu pengamatanya tapi beberapa daerah seperti di Jawa Barat juga mundur. Biasanya September, Oktober itu sudah banyak yang lewat, ini baru akhir Oktober itu baru terlihat lewat. Ya kemungkinan sangat berpengaruh mungkin mereka mencari alternatif jalur lain,” kata Made.

Made Astuti menambahkan, rombongan elang bermigrasi ke dataran lebih hangat dan kaya makanan. Kawasan di Indonesia sendiri memiliki ragam makanan berupa aneka jenis serangga, tikus, dan ular. Setiap migrasi total sebanyak 20 jenis diantaranya Baza Jerdon (Aviceda jerdoni), Baza hitam (Aviceda leuphotes), Elang Paria (Milvus migrans) dan Elang ular jari pendek (Circaetus gallicus).

Kata Made, rute migrasi berlangsung dari Tiongkok melintasi Thailand-Malaysia-Singapura-Kepulauan Riau-Palembang-Lampung-Jawa hingga ke Nusa Tenggara Timur. Burung raptor tersebut akan menetap selama lima bulan dan kembali ke habitat asal. Rute perjalanan migrasi tidak berubah, kecuali jika terjadi gangguan alam seperti kebakaran hutan di Riau, jalur migrasi elang berubah untuk menghindari asap.

Editor: Dimas Rizky

  • lingkungan hidup
  • kabut asap
  • kebakaran hutan dan lahan
  • hewan
  • berita

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!