PILIHAN REDAKSI

Inilah Trik Mengelola Keuangan ala Bank Indonesia

"Tentukan prioritas, tentukan kebutuhan dan tentukan keinginan."

Eka Jully

Inilah Trik Mengelola Keuangan ala Bank Indonesia

Selain menjadi bank sentral yang mempunyai satu tujuan  mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, Bank Indonesia juga aktif menggalakkan edukasi keuangan kepada masyarakat. Menurut Asisten Direktur Pusat Program Transformasi Bank Indonesia, Irene Herawati, edukasi keuangan yang dilakukan BI dalam rangka memberikan suatu perencanaan keuangan untuk menyadarkan masyarakat. Selain itu juga untuk memberikan keterampilan tentang pengelolaan keuangan dan produk serta jasa dari lembaga keuangan.

Tujuan dari keuangan inklusif adalah agar semua individu mempunyai askes terhadap berbagai layanan keuangan atau lembaga keuangan formal berkualitas secara tepat waktu, nyaman dan jelas dengan biaya terjangkau.

 

“Dari data Global Financial Inclusion Index (Findex) World Bank tahun 2014, masyarakat Indonesia yang telah memiliki rekening di lembaga keuangan formal masih kecil, hanya 36%. Tapi, sekarang sudah mengalami peningkatan sebesar 16% dibandingkan hasil Findex tahun 2011 yang hanya sebesar 20%. Yang membuatnya meningkat adalah edukasi keuangan, tapi dibandingkan dengan negara regional, Indonesia masih kalah,” jelasnya saat berbincang bersama KBR pada program KBR Pagi, Rabu (4/11/2015).

 

Ia mencontohkan angka tersebut memang masih cukup rendah jika dibandingkan hasil findex untuk beberapa negara di kawasan regional, seperti Malaysia (81%), Thailand (78%), China (75%), dan India (53%).


Salah satu kendalanya, menurut Irene adalah jauhnya letak lembaga keuangan atau bank. Belum lagi faktor rendah diri atau minder yang dialami masyarakat, jika ingin masuk bank. Padahal lembaga keuangan ini milik semua masyarakat.


Untuk itu, berbagai upaya terus dilakukan oleh berbagai pihak agar nilai financial inclusion index Indonesia terus mengalami peningkatan, terutama di Indonesia bagian timur.


Salah satunya edukasi keuangan yang sudah dilakukan Bank Indonesia dengan menghadirkan Festival Ekonomi Syariah 2015, beberapa waktu lalu. Di ajang ini, ada kegiatan edukasi keuangan bagi pengunjung.  Selain  itu,  BI juga memberikan edukasi keuangan kepada ibu rumah tangga dari Muhammadiyah dengan prinsip berbasis syariah.


“Kita ajarkan bagaimana mengelola keuangan, bagaimana membuat anggaran, dan merencanakan keuangan secara sederhana. Salah satu trik mengelola keuangan adalah membedakan mana kebutuhan dan keinginan,” ujarnya.


Ia menjelaskan, di dalam pengeluaran, kita harus menentukan prioritas, tentukan kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan yang wajib seperti angsuran pinjaman, atau biaya keperluan hidup seperti makan, biaya sekolah dan lain-lain, wajib diproritaskan. Bila perlu, Iren menyarankan, uangnya dimasukkan ke dalam  amplop khusus berwarna untuk membedakannya. Atau, bisa juga melakukkan metode dengan  membuat daftar.


Untuk yang ingin berinvestasi, bagi yang tinggal di Jakarta dan mempunyai gaji sekitar 4 jutaan, kata Irene, bisa berinvestasi emas, karena bisa dicairkan sewaktu-waktu.  


Nah, jika Anda ingin tau lebih dalam soal keuangan Inklusif atau mengelola keuangan, bisa hubungi BI BICARA  dengan nomor telephone 15300. 

  • keuangan
  • kelola keuangan
  • Kebutuhan pokok
  • bank indonesia
  • edukasi keuangan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!