NUSANTARA

Dartam Ditolak RSUD Banyumas Lantaran Tak Memiliki KTP

Dartam, Foto: M. Ridlo
Dartam, seorang warga Pageraji Kabupaten Banyumas yang dipasung 24 tahun.

KBR, Banyumas – Dartam, seorang warga Pageraji Kabupaten Banyumas yang dipasung 24 tahun, ditolak RSUD Banyumas lantaran tidak tercatat memiliki Kartu Perlindungan Sosial Kesehatan.

Perangkat desa Pageraji, Sudar mengatakan Dartam memang tidak memiliki Kartu Banyumas Sehat (KBS). Sebab, dia tidak memiliki KTP. Sudar memperkirakan pihak keluarga tidak berpikir untuk membuatkan Dartam KTP karena dianggap gila.


Diakui Sudar, Dartam diantar oleh Dinsos Banyumas dan Puskesmas 2 Cilongok tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan RSUD. Sesampai di RSUD Banyumas, Dartam ditolak lantaran tidak ada anggota keluarga yang menungguinya di RS. Dartam dinilai akan merepotkan RSUD karena tidak bisa mengurus dirinya sendiri.


Kata Sudar, Dartam juga ditolak lantaran dianggap bakal menyusahkan pihak RSUD lantaran tak bisa mengurus dirinya sendiri karena tak bisa berdiri apalagi jalan. Sudar menjelaskan, Dartam hanya sekitar satu jam di RSUD untuk kemudian dikembalikan lagi kepada keluarganya.

"Di sana (RSUD Banyumas-red) karena tidak ada yang menunggu ya tidak mau dititipi, seperti itu. Berarti ya langsung pulang, ya nggak lama, nunggu rembugan ke petugas rumah sakit. Nggak begitu lama lah di sana. Paling cuma satu jam-an atau lebih. Langkah selanjutnya nunggu rembugan antara Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial ke rumah sakit. Supaya Pak Dartam nanti dibikinkan KBS, kebetulan tidak punya KTP," ujarnya.

Sementara, Bupati Banyumas, Achmad Husein melalui pesan singkatnya kepada KBR pagi ini mengatakan ia sudah memerintahkan kepada pihak RSUD untuk tetap merawat Dartam kendati tidak ada keluarga yang menungguinya. Sabtu pagi ini, Dartam dibawa kembali ke RSUD Banyumas untuk mendapat perawatan. 

Editor: Dimas Rizki

  • pasung
  • dartam
  • dartam pageraji
  • dartam pasung

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!