NUSANTARA

Antisipasi Ebola, Ruang Isolasi Disiapkan di RS Cirebon

"Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, mengantisipasi masuknya virus ebola di daerah itu."

Antisipasi Ebola, Ruang Isolasi Disiapkan di RS Cirebon
Antisipasi Ebola, Ruang Isolasi, Cirebon

KBR, Cirebon – Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, mengantisipasi masuknya virus ebola di daerah itu.

Ruang isolasi telah disiapkan di Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati (RSUDGJ) Kota Cirebon. Ruang isolasi terdiri dari dua ruang Intensive Care Unit (ICU) dan dua ruang perawatan yang letaknya terpisah dari ruangan lainnya. Ruang isolasi sebelumnya adalah bangunan yang disiapkan khusus untuk menghadapi kasus flu burung.

Menurut Direktur RSUDGJ Heru Purwanto, ruang isolasi disiapkan sebagai upaya pencegahan dan penanganan reaksi cepat terhadap virus mematikan tersebut.

"Ketika tengah ramai penyebaran virus flu burung, pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan membangun ruang isolasi bagi penderitanya pada 2011. Kini ruang tersebut kami siapkan khusus untuk penderita ebola,” kata Heru kepada Portalkbr, Senin (3/11).

Ruang isolasi , kata dia, juga dilengkapi dengan peralatan khusus, termasuk sistem pendingin, akses keluar masuk, ruang pemandian jenazah (mortuary), ruang monitoring, hingga ruang radiologi.

Selain menyiapkan ruang isolasi, pihaknya juga menyiapkan dokter dan perawat yang memperoleh pelatihan khusus untuk menangani penyakit tertentu, semacam flu burung maupun ebola.

Heru menjamin, penanganan terduga penderita ebola akan direspon dengan cepat dan langsung diisolasi.

"Kita akan tangani secepat mungkin, namun kita berharap jangan sampai virus ebola masuk Indonesia. Di Cirebon khususnya. Kami mengimbau masyarakat waspada," ujarnya.

Ia juga masyarakat yang baru pulang dari Arab dan Afrika untuk memeriksakan diri terlebih jika merasa tidak sehat dan timbul gejala demam.

Sementara, salah satu dokter RSUD Gunung Jati, Netty Supartiasih menjelaskan, secara umum di Indonesia tidak ada sedikit pun potensi penyebaran virus ebola.

“Virus ebola datang dari binatang tertentu, seperti unta, babi, kelelawar, dan lainnya, terutama yang liar. Pada manusia, penyebaran virus ini bukan melalui udara melainkan melalui kontak langsung dengan penderitanya, terutama lewat cairan tubuh seperti darah, keringat, dan lainnya,” katanya.

Ia menambahkan, pada tahap awal penderita mengalami gejala mirip malaria maupun demam berdarah yang ditandai demam tinggi, pusing, nyeri, hingga ruam-ruam dan berdampak pada kematian.

"Pembuktian satu-satunya melalui pengujian darah di laboratorium," ujarnya.

Dia menekankan, virus ebola menyerang organ dalam yang menyebabkan penurunan fungsinya, seperti hati dan ginjal. (Frans C. Mokalu)

Editor: Anto Sidharta

  • Antisipasi Ebola
  • Ruang Isolasi
  • Cirebon

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!