Bagikan:

Surakarta Dilanda Hujan Abu

Hujan abu vulkanik dan pasir melanda kota Surakarta, Senin (18/11). Dari pantauan di lokasi, rumah warga dan pepohonan tertutup abu vulkanik dan pasir. Hujan abu dan pasir terjadi sejak pukul 5 pagi hingga saat ini.

NUSANTARA

Senin, 18 Nov 2013 08:22 WIB

Surakarta Dilanda Hujan Abu

hujan abu, surakarta, gunung merapi

KBR68H, Surakarta - Hujan abu vulkanik dan pasir melanda kota Surakarta, Senin (18/11). Dari pantauan di lokasi, rumah warga dan pepohonan tertutup abu vulkanik dan pasir. Hujan abu dan pasir terjadi sejak pukul 5 pagi hingga saat ini. 


Berdasarkan informasi yang dihimpun dari jejaring sosial jurnalis, selain kota Surakarta, hujan abu juga melanda sejumlah wilayah yaitu Boyolali, Klaten, dan Karanganyar. Informasi menyebutkan hujan abu dan pasir disebabkan letupan kuat dengan kolom asap pekat tinggi terlihat di lereng Merbabu hingga Cepogo Boyolali. 


Abu dan pasir menyembur jatuh hingga ke berbagai wilayah. Suara letupan juga terdengar di sekitar Selo Boyolali. Belum ada inatnsi terkait yang memberikan informasi resmi mengenai hujan abu dan pasir yang terjadi di kota Surakarta dan sekitarnya ini. 


Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut hujan abu vulkanik dan letupan itu berasal dari letusan gunung Merapi. Salah satu gunung teraktif itu mulai erupsi sekitar pukul 5 WIB. Ketinggian asap tebal dan abu vulkanik akibat letusan Merapi mencapai ketinggian 2.000 meter. Data terakhir dari BNPB menyebutkan 600-an keluarga di Desa Galagaharjo tengah bersiap untuk mengungsi. 


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NUSANTARA

Bedah Prospek Emiten Energi dan EBT

Google Podcasts Ditutup Tahun Depan

Kabar Baru Jam 7

30 Provinsi Kekurangan Dokter Spesialis

Kabar Baru Jam 8

Most Popular / Trending