NUSANTARA

Dana Pembangunan Jalan di Waropen Diduga Diselewengkan

"Dana proyek pembangunan jalan sepanjang 32 kilometer dari Botawa ke Waren di Kabupaten Waropen senilai Rp 12 miliar diduga diselewengkan. Sejumlah dugaan mengacu pada buruknya kualitas proyek yang dikerjakan dengan dana APBD 2012 - 2013 Kabupaten Waropen."

Dana Pembangunan Jalan di Waropen Diduga Diselewengkan
korupsi, pembangunan jalan, waropen, papua

KBR68H, Jayapura - Dana proyek pembangunan jalan sepanjang 32 kilometer dari Botawa ke Waren di Kabupaten Waropen senilai Rp 12 miliar diduga diselewengkan. Sejumlah dugaan mengacu pada buruknya kualitas proyek yang dikerjakan dengan dana APBD 2012 - 2013 Kabupaten Waropen. 


Ketua Lembaga Penegak Demokrasi setempat, Matias Yaninam menuturkan dari 32 kilometer yang harus diaspal dan dikeraskan, saat ini baru 15 kilometer jalan yang tergarap. Sedang dari jalan yang telah dibangun itu, saat ini sudah rusak kembali meski baru dibangun sejak 3 bulan lalu. Pihaknya mengklaim telah melaporkan dugaan penyimpangan dana tersebut ke kepolisian daerah.


“Konsekuensi bangunannya adalah pengerasan dan pengaspalan. Tetapi secara fisik, bangunan atau pelaksanaan pengaspalan itu, tebal daripada konstruksi jalan itu sangat tidak memadai. Diaspal baru 2-3 bulan, kena hujan dan panas dan yang tinggal hanya pasir yang kelihatan,” kata Matias. 


Jalan Botawa-Waren adalah ruas jalan yang dibangun oleh dana Pemprov Papua dan kabupaten Waropen. Panjang jalan provinsi dan kabupaten di Kabupaten Waropen pada tahun 2009 berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Waropen yakni 21,10 km dan panjang jalan provinsi 44,80 km. Dalam pembanguan Jalan Botawa-Waren, Pemprov setempat juga menganggarkan Rp 20 miliar. 


Editor: Antonius Eko 

  • korupsi
  • pembangunan jalan
  • waropen
  • papua

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!