NUSANTARA

Tiga Anak di Papua Diduga Dianiaya Anggota TNI, Ayah Korban Ditodong Pistol

"Jhon Paisei mengatakan penganiayaan terjadi di Pos Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz, Jalan Maleo, Kampung Yuwanain, Arso II, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, pada Kamis, 27 Oktober 2022."

Arjuna Pademme

Tiga Anak di Papua Diduga Dianiaya Anggota TNI, Ayah Korban Ditodong Pistol
Ilustrasi: Dugaan penganiayaan anak oleh anggota TNI di Kabupaten Keerom, Papua. Foto: ANTARA

KBR, Jayapura- Seorang warga Kabupaten Keerom, bernama Jhon Paisei mengaku diancam dengan todongan pistol oleh anggota TNI di Papua. Ia ditodong pistol saat berupaya menyelamatkan anaknya, Rahmad Paisei (14 tahun) yang saat itu tengah dianiaya anggota TNI.

Jhon Paisei mengatakan penganiayaan terjadi di Pos Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz, Jalan Maleo, Kampung Yuwanain, Arso II, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, pada Kamis, 27 Oktober 2022.

Kata dia, saat itu anaknya Rahmad bersama dua rekannya Bastian Bate (13 tahun) dan Laurents Kaung (11 tahun), dianiaya karena dituduh mencuri burung kakatua di Pos TNI. Jhon dan istrinya melihat anaknya dianiaya di Pos TNI. Sebab, ketika Rahmad Paisei dibawa, kedua orang tuanya diizinkan ikut.

Lantaran tidak tega melihat perlakuan personel TNI terhadap anaknya, ibu korban pulang ke rumah. Ayahnya yang saat itu berada di lokasi, berupaya menolong anaknya. Akan tetapi ia diancam bakal ditembak.

"Langsung saya dipukul kena selang itu juga. Langsung dipukul, didorong ke pintu mobil, langsung ditodong dengan pistol. (Mereka bilang) 'mau kau saya tembak kau!'. 'Saya bunuh kau di sini, mau?' Sudah mereka langsung bawa saya jauh dari anak saya. Dorang (mereka) pindahkan saya jauh toh, dari anak saya yang mereka siksa," kata Jhon Paisei, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Terluka Parah

Jhon Paisei mengatakan pada Kamis siang, (27/10), anaknya diantar beberapa prajurit TNI ke rumahnya, dengan kondisi luka di beberapa bagian tubuh.

Keluarga yang tidak tahu apa yang terjadi, kemudian membawa korban ke puskesmas untuk berobat dan melakukan visum.

Orang tua korban juga melapor ke Polsek Arso Kota. Namun, polisi mengarahkan orang tua korban untuk melaporkan penganiayaan itu kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Keerom.

Kata Jhon, saat petang beberapa anggota TNI kembali menjemput Rahmad Paisei, dan membawanya ke pos, dengan alasan terduga pencuri burung kakatua tertangkap.

Setibanya di pos, Rahmad langsung dianiaya. Sedangkan dua anak lainnya telah ada di sana lebih dahulu.

Ditangani Polisi Militer

Jhon mengatakan penganiayaan terhadap anaknya dan dua anak lain, baru berhenti sekitar pukul 23.30 WIT, setelah sejumlah Polisi Militer dari Jayapura tiba di Pos Satgas Damai Cartenz.

Sebab, Ibu Rahmad menghubungi kakak perempuan korban di Jayapura, untuk melaporkan peristiwa itu kepada Polisi Militer.

Polisi Militer kemudian membawa Rahmad yang terluka parah ke Rumah Sakit Angkatan Darat Marthen Indey di Kota Jayapura.

Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) XVII Cenderawasih Brigjen TNI Sidharta Wisnu Graha mengatakan Polisi Militer Kodam XVII Cenderawasih masih menyelidiki dugaan penganiayaan itu.

Katanya, Prajurit TNI AD yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz sudah dimintai keterangan. Namun, belum dipastikan berapa orang terduga pelakunya.

Kodam XVII Cenderawasih memastikan dugaan penganiayaan oleh prajurit TNI itu, akan ditangani hingga tuntas. Sebab, pangdam telah memerintahkan penuntasan kasus tersebut.

Baca juga:

Editor: Sindu

  • Penganiayaan
  • TNI
  • Polri
  • Papua
  • Kabupaten Keerom

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!