NUSANTARA

2022-10-28T06:24:00.000Z

Perkuat Pluralisme, Masjid Syuhada Gandeng Gereja Gelar Festival Jazz

"“Musik hanya sebagai media saja untuk mewujudkan keberagaman dan toleransi.""

toleransi
Jajaran penyelenggara dalam konferensi pers Jazz Syuhada 2022 di Aula Pastoran Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta, Kamis (27/10/22). (KBR/Ken)

KBR, Yoyakarta-  Kotabaru merupakan salah satu wilayah di Kota Yogyakarta yang melambangkan keharmonisan dalam toleransi. Di kawasan itu terdapat Masjid Agung Syuhada yang dibangun pasca kemerdekaan dan Gereja St. Antonius Padua Kotabaru yang dibangun sebelum kemerdekaan. Kedua tempat ibadah tersebut hingga kini masih digunakan dan memiliki umat yang banyak.

Berlatar belakang itulah, guna menanamkan dan menjaga pluralisme di kawasan tersebut, Masjid Syuhada menggandeng Gereja St. Antonius Padua Kotabaru akan kembali menggelar festival jazz pada Sabtu (2910/22)  dengan tajuk Sayuk Rukun; Memperkokoh Keragaman Merajut Kemanusiaan. Event ini merupakan yang kedua kalinya

Direktur Jazz Syuhada, Budhi Hermanto mengatakan, kedua bangunan bersejarah tersebut menjadi gambaran pluralisme di kawasan itu. Jazz Syuhada lahir atas inisiatif beberapa pihak untuk mengenalkan kawasan bersejarah Kotabaru Yogyakarta, sekaligus sebagai media perjumpaan berbagai ragam komunitas dengan latar belakang yang beragam untuk keharmonisan dan kehidupan yang inklusif di Kotabaru Yogyakarta.

“Dan ini gambaran yang sangat bagus sekali untuk Kotabaru dan bagaimana pluralisme terutama agama sangat bercermin di sini. Apalagi di sini juga banyak tempat-tempat mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Sehingga lebih lengkap lagi. Kemudian kita bisa lihat masa lalu dari sejarahnya dan masa kini Indonesia yang plural yang rukun,” katanya dalam konfrensi pers di Aula Pastoran Gereja St. Antonius Padua Kotabaru Yogyakarta, Kamis (27/10/2022).

Menurut Budhi, Jazz Syuhada bukan sekadar event pertunjukan, tetapi juga menjadi peristiwa kebudayaan karena prosesnya yang mempertemukan beragam komunitas yang saling bekerjasama dengan semangat kesukarelawanan, memperkokoh keberagaman dan kemanusiaan.

“Musik hanya sebagai media saja untuk mewujudkan keberagaman dan toleransi. Kami mengajak beberapa pihak seperti Forum Warga Kotabaru, Pemerintah Kelurahan Kotabaru, Organisasi Kepemudaan, Ormas Keagamaan, kampus dan kelompok kreatif lainnya di Yogyakarta,” ujarnya.

Baca juga

Perwakilan Gereja St. Antonius Padua Kotabaru, Agustinus Daryanto menambahkan, dirinya mewakili pemuda Katolik merasa senang dan gembira atas terlibatnya dalam acara tersebut. Ada dua alasan yang mendasar untuk menerima kolaborasi itu.

“Pertama ingin mengembalikan dan menyatukan identitas sekaligus menciptakan identitas Kotabaru. Kotabaru sebagai poros keberagaman karena ada dua tempat ibadah. Kedua ini adalah event orang muda termasuk orang muda dari Masjid dan Gereja yang terlibat. Keberagaman ini harus dijaga mulai dari orang muda ini,” imbuhnya.

Agustinus mengungkapkan, sebagai Gereja Katholik memiliki prinsip yang selalu terbuka terhadap segala perbedaan dan kemungkinan untuk menciptakan perdamaian.

“Prinsip kami negara tetap ada tanpa gereja tapi gereja tidak akan ada tanpa negara. Jadi kebersamaan kami dan keterlibatan kami sangat diharapkan di tengah masyarakat,” pungkasnya.

Editor: Rony Sitanggang

  • toleransi
  • Jazz Syuhada
  • Gereja St. Antonius Padua
  • Masjid Agung Syuhada

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!